Liputan6.com, Jakarta Seolah satu keping mata uang bersisi ganda, untung-rugi, gagal-sukses menjadi hal yang biasa untuk pengusaha yang membangun bisnisnya. Cerita inilah yang dibagikan pegusaha Iwan Sunito dalam bukunya Without Borders.
Melalui buku Without Borders, Iwan Sunito berbagi pengalamannya berangkat dari pedalaman Kalimantan menjadi pengusaha properti yang sukses di benua Australia.Â
Advertisement
Baca Juga
"Setiap kita punya kesuksesan tanpa batas. Buku ini adalah cerita inspiratif untuk anak muda menembus batas," tegas Iwan Sunito saat mengawali bedah buku Without Borders yang diselenggarakan Asosiasi Penulis Inspirator Seluruh Indonesia (ASPIRASI) dan enTRpreneur$, Menara Standardt Chartered, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2017).
"Di Australia saya punya dua pilihan kuliah, aeronautical engineering atau arsitektur," ujarnya. "Mungkin bila saya mengambil jurusan aeronautical engineering, kini saya sudah menjadi penjual pesawat tempur," lanjutnya sambil tertawa.
"Akhirnya saya memilih arsitektur, dan mulai membangun bisnis properti kecil-kecilan di sana," imbuhnya.
Pada 1994 ia membentuk konsorsium Crown Group. "Saya mengajak saudara patungan mengumpulkan modul, beli tanah. Ketika bangunan jadi, krisis menerpa Asia. Apa yang saya bangun terancam tak terjual," katanya.
Namun situasi berubah. "Hong Kong kembali ke Tiongkok. Imigran dari sana berpindah ke Australia, dan membeli sejumlah properti. Bisnis yang kami bangun mulai mendapat keuntungan," ujarnya.
Mengakhiri paparannya, Iwan Sunito mengingatkan untuk selalu bersyukur terhadap Tuhan. "Jangan ngotot memaksakan yang belum diraih. Bersyukurlah dengan apa yang diberikan Tuhan kepada kita,"katanya
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Polisi Cantik Bripda Ismi Curi Perhatian Netizen Saat Bom Bandung. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.