Liputan6.com, Jakarta - Ternyata, capung betina menggunakan taktik ekstrem untuk menyingkirkan pejantan yang tidak disukai. Tidak main-main, capung betina akan menjatuhkan tubuh mereka saat terbang dan kemudian berpura-pura mati.
Baca Juga
Advertisement
Rassim Khelifa dari Universitas Zurich, Swiss, menyaksikan perilaku tersebut untuk pertama kalinya pada capung hawker moorland (Aeshna juncea). Saat mengumpulkan larva mereka di Pegunungan Alpen, ia melihat seekor betina jatuh ke tanah saat dikejar oleh pejantan.
Si betina lalu berbaring tak bergerak di punggungnya. Saat melihat pejantan terbang menjauh karena mengira dirinya mati, betina itu segera terbang kembali.
"Saya terkejut," kata Khelifa yang tak pernah melihat hal itu sebelumnya sejak 10 tahun mempelajari capung.
Capung betina moorland hawker rentan terhadap pelecehan sejak mereka bertelur. Karena tidak seperti spesies capung lainnya, mereka tidak dijaga oleh pasangan jantan mereka. Pada capung, satu pejantan cukup untuk membuahi semua telur dan bersanggama sekali lagi dapat merusak saluran reproduksi mereka.
Khelifa mengatakan bahwa dalam pengamatannya, 27 dari 31 betina jatuh dan berpura-pura mati untuk menghindari pejantan di mana 21 betina sukses terhindar dari pejantan. Terjun dengan kecepatan tinggi sangat berisiko dan hanya digunakan di daerah yang banyak capung.
"Betina mungkin berperilaku demikian jika pelecehan dari pejantan sangat kuat," ujar Adolfo Cordero-Rivera dari Universitas Virgo, Spanyol, seperti dilansir dari New Scientist.
Beberapa spesies hewan lainnya juga tertangkap pura-pura mati untuk mengelabui pelamar. Perilaku tersebut terlihat pada spesies laba-laba, lalat, dan mantis.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6