Liputan6.com, Jakarta Vila hantu, sebutan ini muncul untuk menyebut sebuah apartemen setengah jadi yang terletak di sebuah lahan seluas 130Â ribu meter persegi di Provinsi Anhui, Tiongkok.
Sejak beberapa tahun lalu, vila yang baru setengah jadi ini dibiarkan terbengkalai tak diteruskan pembangunannya. Untuk menjaga properti ini, seorang kakek berusia 75 tahun menjaganya.
Namun ia tak sendiri, laki-laki yang bernama Gao ini ditemani seekor anjing hitam. Laki-laki bersama anjingnya itu setiap hari dan malam tinggal di salah satu gubuk yang didirikan di wilayah itu.
Advertisement
Sebagai penjaga vila hantu, Gao memperoleh bayaran sekitar Rp 4 juta setiap bulan.
Menurut media setempat, Gao dan anjingnya harus mengawasi kompleks apartemen yang nyaris porak poranda itu untuk mencegah pencurian. Gao dipekerjakan oleh Sun Century Group pada 2009 saat proyek ini pertama kali dimulai.
Namun ketika proyek baru setengah jadi, pembangunan dihentikan dua tahun lalu. Vila ini kini tampak tak terawat dan sangat menakutkan. Tak heran jika kemudian tempat itu disebut vila hantu.
Proyek apartemen mewah ini menelan biaya sekitar 43,5 juta dolar. Proyek ini ditangguhkan karena kebijakan pemerintah setempat pada 2011. Kota Chaohu, di mana vila ini berada, ditutup, seperti kota-kota tetangganya:Â Wuhu, Maanshan, dan Hefei.
Vila ini hanyalah salah satu dari sekian banyak proyek di Tiongkok yang telah ditinggalkan akibat perencanaan kota yang buruk dan akibat urbanisasi yang tergesa-gesa.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6