Cacing Pita 2,6 Meter Bersarang di Perut Bocah Pencinta Sushi

Namun bocah itu kini harus dirawat di rumah sakit karena di dalam perutnya tumbuh cacing pita sepanjang 2,6 meter.

oleh Azwar Anas diperbarui 16 Jun 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 10:00 WIB
Sushi
Cacing Pita sepanjang 2,6 meter. Foto: World of Buzz

Liputan6.com, Jakarta Salah satu media di Inggris, The Weekly Observer, melaporkan bahaya mengonsumsi makanan mentah seperti sushi dan sashimi. Makanan khas Jepang yang digemari di berbagai negara itu menimbulkan dampak buruk bagi bocah 8 tahun di Taipei.

Bocah perempuan yang tak disebutkan identitasnya itu dilaporkan sangat menggemari sushi. Bahkan, ia tak pernah absen memesan sushi saat mengunjungi restoran Jepang.

Namun, bocah itu kini harus dirawat di rumah sakit karena di dalam perutnya tumbuh cacing pita sepanjang 2,6 meter. Gadis itu awalnya hanya mengeluh gatal di anusnya. Hingga akhirnya ia merasakan ada sesuatu yang bergerak di anusnya.

Bocah itu segera dilarikan ke rumah sakit untuk diperiksakan. Setelah mendapat laporan keluhan dari keluarga bocah itu, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Taipei, Wang Zhijian curiga bocah itu terjangkit cacing pita.

Benar saja, dokter mengeluarkan cacing pita jenis Diphyllobothrium dari perut bocah itu melalui operasi. Cacing itu bahkan masih hidup ketika dokter memindahkannya.

Dokter Wang mengatakan, kemungkinan besar cacing itu tumbuh dari kebiasaan pola makan. Wang menduga, cacing itu terbawa dari ikan mentah yang telah terinfeksi.

"Sangat mungkin cacing itu terbawa ikan mentah yang terinfeksi," ujarnya.

Dokter Wang menambahkan meskipun infeksi cacing pita jenis Diphyllobothrium tidak mematikan, namun perkembangannya dalam tubuh manusia khsusunya bocah, wajib diwaspadai. Infeksi itu akan menyebabkan sakit perut, diare, dan gangguan pencernaan.

"Banyak yang tidak sadar akan pertumbuhan cacing di dalam perut. Biasanya akan terasa jika sudah menginfeksi," ujar Wang.

Dokter Wang bukan melarang seseorang mengonsumsi makanan mentah seperti sushi dan sashimi. Hanya saja kualitas ikan yang digunakan sebagai bahan baku harus benar-benar steril.

(war)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya