Liputan6.com, Jakarta Saat ini, antusias masyarakat terhadap barang unik yang digunakan sebagai hadiah untuk diberikan kepada teman, sahabat, orang tua, dan orang-orang yang dicintai lainnya, tergolong sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya toko yang menawarkan dan menjual suvenir. Namun, sayangnya toko-toko tersebut kebanyakan hanya menjual suvenir yang itu-itu saja seperti boneka, karangan bunga, karikatur wajah, dan lainnya.
Hal tersebut memunculkan ide empat orang mahasiswa Polines (Politeknik Negeri Semarang), yaitu Deny Jaka Pratama, Harlinda Dyah Putranti, Ulfa Umayroh, dan Uly Fahmil Furqon. Mereka berasal dari Program Studi Komputerisasi Akuntansi angkatan 2014. Dengan mendirikan Nusa Craft yang memanfaatkan peluang bisnis inovasi baru, mereka menawarkan produk yang berbeda dari biasanya.
Produk yang ditawarkan ini berbahan dasar kayu, yaitu kayu jati belanda. Produk ini digunakan sebagai media untuk mentransfer foto, baik foto diri, keluarga, maupun pemandangan (print-on-wood) yang diikutsertakan di dalam ajang Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K).
Advertisement
Konsep dasar produk yang ditawarkan adalah pembuatan gambar sesuai pesanan pembeli yang dicetak dengan teknik tertentu di atas media kayu. Selain unik dan anti- mainstream, produk ini juga dapat bertahan lama karena menjadikan kayu sebagai medianya. Selain wood-print, produk lain yang ditawarkan Nusa Craft yaitu kotak tisu kayu, jam dinding kayu, dan hiasan dinding.
Harganya pun sangat murah dibanding dengan toko lain, untuk wood-print hanya dengan mulai Rp85.000,00 anda sudah dapat wood-print sesuai pesanan yang dapat diberikan kepada pacar atau sahabat dengan kualitas maksimal. Lalu, ada jam dinding yang dibandrol dengan harga Rp.150.000,00, kotak tisu dengan harga Rp100.000,00, dan hiasan dinding mulai Rp50.000,00.
Teknik pemasaran yang dilakukan adalah dengan menggunakan media sosial online yang terpusat pada Instagram yang memiliki keunggulan dibanding sosial media lainnya, selain lebih mudah dicari, biayanya pun rendah.
Selain itu, Nusa Craft juga menjajakan produknya di berbagai marketplace yang telah populer. Rencana kedepannya, jumlah media pemasaran akan diperbanyak melalui marketplace yang populer di masyarakat agar lebih mudah diketahui. Kemudian, langkah selanjutnya adalah mendaftarkan merek dagang di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual yang saat ini masih pada tahap pengumpulan persyaratan yang diperlukan. *
Penulis:
Jaka Pratama
*Tonton juga video menarik berikut ini:
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6