Volkschool, Sekolah Zaman Belanda Itu Kini Muncul di Jogja

Ke depan, Sekolah Rakyat atau Volkschool direncanakan akan rutin diadakan sebulan sekali.

oleh Karmin Winarta diperbarui 28 Jul 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 12:00 WIB
Volkschool, Sekolah Zaman Belanda Itu Kini Muncul di Jogja
Foto:Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Sekolah Rakyat atau Volkschool adalah proyek sosial yang digagas oleh Duta museum Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Dewi Nur Indahsari ER, Ssi, MM atau biasa dikenal dengan nama Isye Dewi.

Sekolah rakyat terinspirasi pada kondisi dunia pendidikan pada masa penjajahan Belanda bahwa hanya sebagian warga Indonesia yang bisa mengenyam pendidikan. Itu pun masih dibedakan dengan HIS, ELS dan Volkschool atau sekolah rakyat bagi pribumi.

Sekolah rakyat yang digagas oleh Isye Dewi adalah berupa workshop gratis bagi komunitas-komunitas yang tertarik mempelajari berbagai hal baru.

Foto: Istimewa

Dalam masa tugasnya sebagai Duta museum, ia menyelenggarakan dua kali Volkschool di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Keduanya adalah workshop TV Presenter karena Isye sendiri berprofesi sebagai seorang TV Presenter di Yogyakarta. Workshop TV Presenter batch 1 dengan peserta siswa – siswi SMP Negeri 4 Yogyakarta yang saat itu diajak mengenal karakter tokoh bangsa dengan praktik TV Presenter.

Sekolah rakyat batch kedua yang diadakan Kamis, 27 Juli 2017 ini masih mengambil tema besar sama yaitu TV Presenter, namun dalam program sebagai host acara jalan-jalan ke museum.

Kennes Moms adalah komunitas sosial di Yogyakarta. Sebagai peserta dalam batch kedua ini, mereka tampak bersemangat mengikuti materi, terutama saat praktik menjadi presenter acara jalan-jalan di Museum.

Tutiana, Ketua Kennes Moms mengatakan, ke-20 anggota Kennes Moms mendapatkan pengalaman menarik dengan praktik TV Presenter, karena ternyata untuk satu kali program, bisa dilakukan pengambilan gambar berulang-ulang. Dengan metode praktik TV Presenter, mereka justru lebih bisa mengingat bagaimana peran para pahlawan di masa perjuangan dahulu.

Foto: Istimewa

Mereka juga terkesan dengan patung Ibu Fatmawati istri Proklamator Indonesia Ir Soekarno, yang sedang menjahit bendera pusaka, dan terinspirasi agar mereka juga memberikan dukungan kepada suami sebagai kepala rumah tangga, seperti yang dilakukan Ibu Fatmawati.

Hasil praktik para peserta nantinya akan dipublikasikan di akun dan channel resmi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Kepala Museum Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Dra Zaimul Azzah, SH, Mhum juga ikut hadir memberikan semangat kepada para peserta yang mengikuti Volkschool batch kedua ini.

Ke depan, Sekolah Rakyat atau Volkschool direncanakan akan rutin diadakan sebulan sekali dengan berbagai bidang atau materi pembelajaran. Diharapkan ke depan juga akan ada relawan-relawan pengajar untuk bergabung memberi materi dalam Sekolah Rakyat.

*Yuk tonton video menarik berikut ini:

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya