Tanjidor, Musik Khas dari Betawi yang Bersuara Merdu

Jika ditelusuri sejarahnya, diperkirakan tanjidor berasal dari bangsa Portugis yang datang ke Nusantara pada abad ke-14 hingga ke-16.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 07 Agu 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2017, 12:30 WIB
20160814- Kemeriahan Lebaran Betawi 2016-Jakarta- Immanuel Antonius
Tim Tanjidor beristirahat di tengah kerumunan saat Festival Lebaran Betawi IX di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (14/8). Lebaran Betawi mulai diselenggarakan tahun 2008 dan terus ada hingga kini. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Di Lebaran Betawi pada Sabtu, 29 Juli 2017, sekelompok seniman tanjidor tampak memainkan alat musik mereka. Seniman tanjidor ini sigap menyambut setiap pengunjung yang hendak menikmati perhelatan akbar Lebaran Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

Satu buah lagu lagi dimainkan, sementara penonton yang terpukau sibuk mengambil gambar atau merekamnya. Sebagian mencuri-curi kesempatan untuk berfoto bersama untuk diunggah ke media sosial masing-masing. Ya, dewasa ini memang sebuah kesempatan langka bisa melihat permainan musik tanjidor secara langsung.

Saat saya kecil, adegan Atun—diperankan Suti Karno–yang terjepit terompet tanjidor dalam Si Dul Anak Sekolahan begitu membekas. Ini barangkali menjadi salah satu momen ikonik yang paling diingat dari serial yang juga dibintangi Benyamin Suaeb tersebut.

Balik lagi ke tanjidor, jika ditelusuri sejarahnya, diperkirakan tanjidor berasal dari bangsa Portugis yang datang ke Nusantara pada abad ke-14 hingga ke-16. Musik ini dimainkan secara berkelompok, kira-kira enam hingga sepuluh orang, dan kental dengan pengaruh Eropa. *

Selengkapnya, baca langsung di sini

Pengirim:

Fadjriah Nurdiarsih

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya