Bayu Priawan: Bisnis Transportasi Era Digital Masih Menguntungkan

Chairman Blue Bird Group, Bayu Priawan bercerita tentang tantangan bisnis transportasi di era digital.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 22 Sep 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2017, 14:00 WIB
Bayu Priawan Djokosoetono Chairman Blue Bird Group
Bayu Priawan Djokosoetono (kedua dari kiri), Chairman Blue Bird Group sebagai pembicara dalam rapat kerja nasional Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA). (Liputan6.com/Mulyono Sri Hutomo).

Liputan6.com, Jakarta - Bayu Priawan Djokosoetono, Chairman Blue Bird Group mengatakan, bisnis transportasi di era digital masih menguntungkan dan memiliki prospek yang bagus. Namun, ia mengakui cepatnya pergeseran pola konsumsi masyarakat di bisnis transportasi era digital sekarang ini membuat pengusaha harus cepat mengambil keputusan.

"Generasi milenial mencari model transportasi cheap, reliable and fast. Mereka beranggapan, tiga hal itu cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka akan transportasi," kata Bayu Priawan.

"Kami peduli akan fenomena ini. Oleh karena itu, kami merombak jajaran manajemen Blue Bird. Ini kami lakukan karena pasar berubah sangat cepat, dalam hitungan detik," tambahnya. Perombakan itu, lanjutnya, merupkan cara agar keputusan strategis dapat diambil dengan cepat tanpa terikat birokrasi yang panjang.

Bayu Priawan hadir untuk berbagi pengalamannya di bisnis transportasi dalam acara bussiness gathering rapat kerja nasional Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) periode 2017-2022 Kamis, (21/9/2017) di Four Points, Hotel Sheraton, Jakarta. Rapat kerja nasiaonal ini akan dihadiri oleh 33 utusan badan pengurus wilayah HIPKA dari seluruh Indonesia, pengurus HIPKA pusat, serta organisasi dunia usaha yang diundang, seperti KADIN dan asosiasi-asosiasi usaha lainnya.

Pria kelahiran 24 Mei 1977, yang akrab dipanggil Bayu ini juga merupakan Bendahara Umum BP HIPMI periode 2011-2014 yang sekaligus Chairman Menara Alisya Group yang bergerak bidang energi, properti dan food & beverage.

"Apakah bisnis transportasi masih bagus prospeknya? Bagus, permintaan banyak. Namun, kondisi sekarang mengharuskan kami untuk kreatif dan mengikuti perkembangan digital," lanjutnya.

Agar persaingan usaha menjadi sehat, ia mengharapkan regulasi yang jelas dari pemerintah. "Harapan kami sebagai pengusaha transportasi, pemerintah menerapkan kebijakan yang sama. Bila kami dikenakan pajak, ya mereka juga harus dengan besaran yang sama," pungkasnya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya