Liputan6.com, Jakarta - Sejarah menunjukkan bahwa ternyata hal-hal yang sekarang dilarang merupakan hal lumrah dan legal di masa itu. Jadi, jika sekarang banyak yang melakukan hal tidak biasa dan cenderung dilarang, mungkin itu adalah warisan dari nenek moyang kita.
Berikut lima hal berbahaya yang legal di masa lalu.
Baca Juga
1. Metode perawatan pasien yang diragukan
Advertisement
Dulu, dokter tidak memiliki petunjuk tentang desinfeksi dan akhirnya mereka menggunakan metode aneh, seperti darah sebagai obat untuk semua penyakit, pemotongan lidah bagi orang gagap, serta perawatan lobotomi, bedah otak untuk orang yang mengalami gangguan jiwa di zaman dulu, dan kejut lsitrik. Bahkan, dokter paling sukses pada saat itu melakukan banyak operasi dengan hasil yang mematikan.
2. Merokok saat hamil jadi resep dokter
Pada saat ini, merokok dilarang untuk wanita hamil karena dapat membahayakan janin. Namun, pada zaman dulu, sekitar 70 tahun yang lalu, dokter merekomendasikan pasien hamil untuk merokok agar dapat menyingkirkan sembelit mereka. Jadi, seorang wanita yang baru saja melahirkan seorang bayi tidak dilarang untuk merokok di rumah sakit. Bisa dibayangkan jika prosedur ini masih dijalani hingga sekarang.
3. Pengobatan dengan kokainÂ
Sekarang, kokain dianggap menjadi salah satu zat yang berbahaya dan dilarang karena memiliki efek yang buruk. Namun, 100 tahun yang lalu, orang tidak menganggap zat ini berbahaya, sebaliknya, kokain tersedia di toko obat dan dijual tanpa resep untuk menyembuhkan batuk dan sakit gigi. Pada zaman dulu, kokain juga dianjurkan sebagai obat penenang untuk anak-anak. Seperti obat-obat lainnya, kokain juga diiklankan secara luas.
4. Koleksi bagian tubuh manusia
Kalau saat ini ada orang yang mengoleksi bagian tubuh manusia, mungkin dia akan dianggap mengalami gangguan jiwa. Namun, hobi tersebut ternyata sangat lumrah di masa lalu. Bahkan, para pria terhormat di zamannya memiliki kamar patoanatomis, ruangan untuk menyimpan bagian tubuh di rumah mereka sendiri. Tidak jarang, para tentara juga membawa pulang tengkorak lawan mereka, seperti saat perang dunia kedua, ketika beberapa pelaut Amerika mengambil tengkorak tentara Jepang.
5. Mengirim anak lewat pos
Memang, kedengarannya sedikit aneh dan seperti lelucon, tetapi pada awal abad ke 20, orang Amerika memiliki kesempatan untuk mengirim anak-anak mereka melalui pos secara sah dan legal. Biaya yang harus dikeluarkan adalah 15 sen atau sekitar 200 rupiah jika berat anak mereka tidak melebihi standar yang ditentukan. Biasanya, orang tua melakukan hal ini untuk menghemat uang ketika anaknya akan ke keluarga mereka, dan memutuskan untuk mengirim anaknya lewat pos.
Penulis:
Meidiana Triani
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement