Liputan6.com, Jakarta - Menjamurnya restoran cepat saji merupakan hal yang biasa kita temukan. Di Tiongkok perlu waktu yang tidak sedikit agar pemerintah mereka membuka kesempatan perusahaan asing untuk menanam modal. Namun, akal masyarakat Tiongkok untuk mengelola makanan cepat saji tidak berhenti begitu saja.Â
Baca Juga
Advertisement
Melihat restoran cepat saji sebagai bisnis yang menjanjikan, hal ini menarik sejumlah masyarakat Tiongkok untuk mulai membuka jenis usaha tersebut. Tanpa pikir panjang mereka berusaha untuk membuat restoran cepat saji agar mirip seperti tempat asalnya.
Berikut ini sejumlah foto dari restoran cepat saji dan restoran terkenal lainnya yang diduplikasi di Tiongkok.
1. McDonald'sÂ
Semua orang pastinya tahu restoran satu ini. Terkenal akan menu andalan yang lezat membuat sejumah orang di Tiongkok juga berusaha untuk membuka jenis restoran seperti McDonald's. Supaya mudah diingat seperti logo McDonald's, maka para pemilik restoran ini mengubah sedikit logo aslinya dengan kreativitas mereka.
2. KFC
Restoran yang terkenal karena rasa ayamnya tersebut ikut membuat masyarakat Tiongkok tertarik membuka restoran cepat saji semacam ini. Logo KFC yang amat dikenal banyak orang tentunya tidak dihilangkan begitu saja oleh sejumlah pengusaha ayam yang ingin membuat restoran mereka mirip seperti KFC. Malahan ada yang mengubah logo Colonel Sanders, pemilik KFC dengan wajah Obama. Banyak juga versi lainnya yang bisa menimbulkan gelak tawa.
3. Pizza Huh?
Semua orang pasti suka pizza. Salah satu restoran cepat saji yang menyediakan piza adalah Pizza Hut. Tapi, supaya orang bisa mengingat nama restorannya seperti Pizza Hut, mereka mengubahnya dengan Pizza Huh.
4. 7 Eleven
Salah satu toko di Tiongkok mungkin dapat membuat kamu bingung sekaligus tertawa geli. Jika dilihat lebih teliti mereka tidak menjual produk elektronik dari perusahaan Apple, melainkan seperti mini market 7 Eleven. Toko tersebut menggabungkan logo Apple sekaligus warna garis pada logo 7 Eleven.Â
5. Starbucks
Ini dia yang paling kocak di antara lainnya. Seharusnya pemilik mengecek ulang di kamus untuk memilih nama untuk kedai kopinya. Alih-alih ingin mirip seperti Starbucks justru malah nama kedainya bertambah parah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement