Fakta! Hidup di Korea Selatan Tak Seindah di Serial Drama

Jika kebanyakan orang menganggap kehidupan di Korea indah seperti pada serial drama Korea, ternyata tidak sepenuhnya anggapan itu benar.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2017, 06:01 WIB
Diterbitkan 28 Des 2017, 06:01 WIB
Fakta Hidup di Korea Selatan Tak Seindah di Serial Drama
Anggapan Tentang Hidup Indah di Korea Ternyata Tidak Sepenuhnya Benar (Sumber Foto: pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Banyak yang mengira kehidupan di Korea Selatan sangatlah indah seperti di dalam drama-drama yang ditampilkan, seperti wanita cupu yang jatuh cinta pada pria kaya, atau bahkan pakaian-pakaian yang dikenakan sangatlah simple namun elegan. Namun siapa sangka, Korea Selatan merupakan termasuk dalam 5 besar negara dengan angka kematian akibat bunuh diri tertinggi di dunia. Kok bisa? Ini dia penjelasannya.

1. Standar Kerupawanan Wajah yang Tinggi

Di Korea Selatan, baik wanita maupun pria sangat memperhatikan perawatan dirinya, terutama pada wajah. Jika tampilan wajahnya tidak sesuai dengan keinginannya, tidak sedikit dari mereka yang melakukan operasi plastik untuk memperelok bentuk wajah, ataupun bentuk tubuh yang lainnya. Karena dalam hal pekerjaan, biasanya perusahaan akan lebih memilih wajah-wajah yang rupawan. Untuk mereka yang tidak memiliki wajah rupawan biasanya akan menjadi korban bulliying, atau tidak mendapat pekerjaan.

2. Serba Cepat-cepat

Korea Selatan dikenal dengan budaya yang serba cepat, dimana masyarakatnya sangat menghargai waktu. Jika kamu pergi ke stasiun di Korea, kamu bisa lihat bagaimana orang berlarian mengejar waktu keberangkatan kereta, dan tidak peduli sekelilingnya.

Pengaruh Status Hingga Cuaca

Pengaruh Status Hingga Cuaca
Musim Salju di Korea Ternyata Cukup Berat (Sumber Foto: pixabay.com)

3. Status Sosial yang Mengakibatkan Bulliying

Bulliying memang bisa terjadi dimana saja, tapi berbeda jika di Korea Selatan kamu akan sangat banyak menemukan korban bulliying. Mulai dari senioritas yang terjadi di sekolah, kamu yang terlihat tidak punya apa-apa akan di-bully oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Hal ini yang memberikan tekanan pada kehidupan sehari-hari saat tinggal di Korea Selatan.

4. Musim Salju yang Berat

Untuk kamu pecinta drama Korea, pasti beranggapan musim salju merupakan musim paling romantis dari musim lainnya. Dimana sepasang kekasih berjalan di atas salju, sambil bergandengan tangan satu sama lain. Atau bahkan melihat pakaian musim dingin yang kamu ingin coba memakainya. Namun kenyataannya tidak seindah itu. Musim salju di Korea cukup berat, angin yang berhembus sangat dingin dan suhu bisa mencapai dibawah 0 derajat celcius. Dan mengakibatkan terhalangnya berbagai aktiftas mulai dari bekerja ataupun berangkat ke sekolah.

Beban Belajar yang Tinggi

Beban Belajar yang Tinggi
Siswa Sekolah di Korea Ternyata Sangat Terbeban (Sumber Foto: pixabay.com)

5. Standar Pendidikan yang Cukup Sulit

Anak-anak sekolah di Korea Selatan dituntut harus giat belajar. Jam sekolah mereka juga lama, rata-rata 16 jam per hari. Pelajaran tambahan seperti les bukanlah suatu pilihan lagi, namun kewajiban. Dan terkadang ada beberapa sekolah yang hukum fisiknya masih berlaku. Banyak dari mereka yang akhirnya tertekan.

Banyak sekali tekanan yang mereka hadapi setiap harinya, mulai dari cuaca hingga korban bulliying dari perbedaan status sosial. Dan mungkin itulah beberapa faktor mengapa Korea Selatan menjadi negara dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia.

 

Penulis:

Fany Zahra

Universitas Bhayangkara Bekasi

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya