Liputan6.com, Jakarta Seorang pria yang hidup selama empat tahun dengan 97 peluru di dadanya, berhasil menjalani operasi untuk mengangkat benda tersebut. Ia tertembak dari jarak dekat saat tidur dengan saudaranya, untungnya peluru tersebut tidak ada yang menembus jantung atau paru-paru.
Baca Juga
Advertisement
Aarif Hussain (27) dari Moradabad, Uttar Pradesh, telah bertemu dengan banyak dokter untuk mengeluarkan peluru-peluru tersebut. Akan tetapi, tak ada dokter yang bersedia melakukan operasi karena khawatir akan merusak organ dan jaringan di tubuh pria itu.
Walau demikian, ada seorang profesor bedah di pusat trauma AIIMS, Dr Biblab Mishra setuju untuk melakukan operasi terhadapnya. Tentunya, Biblab bersedia melakukan operasi tersebut dengan berbagai pertimbangan.
"Jika tidak segera diangkat, infeksi dari peluru itu akan menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Secara teoritis, ini tidak mungkin. Ia bisa saja mati, tapi ia bersedia mengambil risiko," ungkap Biblab seperti dilansir dari Mynewshub.
Â
Operasi berjalan lancar
Butuh waktu seharian untuk mengangkat semua peluru tersebut dengan hati-hati. Salah sedikit saja, nyawa Aarif melayang. Untungnya, semua berjalan lancar dan pria itu dalam keadaan stabil setelah operasi.
"Saya baik-baik saja dan berterima kasih pada para dokter AIIMS. Mereka memberi kehidupan baru pada saya dan saya ingin menikmatinya dengan bekerja lebih keras," kata Aarif.
Ia mengaku bahwa penembakan tersebut terjadi sekitar 17 hari perkawinannya. Perselisihan yang berujung pada penembakan tersebut diduga akibat tak adanya kesepakatan masalah pembagian properti di antara saudara-saudara Aarif. Sayang, tak diungkapkan siapa pelaku penembakan tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement