Liputan6.com, Jakarta Celana jeans adalah salah satu busana favorit banyak orang karena mudah dipadu-padankan. Namun, pernahkah kamu menyadari adanya paku kecil pada bagian kantong celana jeans? Banyak orang sebenarnya bertanya-tanya misteri di balik kancing atau paku kecil pada celana jeans tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata hiasan kancing kecil itu tak hanya berfungsi untuk mendekorasi celana saja. Mereka punya peran yang penting yang sebenarnya jarang diketahui banyak orang. Bahkan, munculnya paku-paku tersebut menjadi cikal bakal hadirnya celana jeans.
Benda tersebut sering disebut sebagai "rivets" atau paku keling. Mereka sengaja ditempatkan dalam bagian area kantong atau pinggul karena bagian tersebut paling sering ditarik. Sehingga area pinggul pada celana denim rentan merenggang.
Oleh karena itu, rivets kerap digunakan untuk menahan kain dan menjadikan celana jeans tahan lama untuk digunakan.
Berkontribusi pada munculnya celana jeans
Ternyata rivets mempunyai sejarah yang mampu berkontribusi pada denim dan jeans. Selain itu, paku keling tersebut juga ikut menyumbangkan popularitas dari celana jeans. Pada 1870, kebanyakan pekerja kerap menggunakan denim.
Sayangnya, karena mereka aktif bergerak hal tersebut membuat celana denim mereka mudah berantakan dengan cepat, sehingga dapat mengganggu pekerjaan. Karena itu, para istri pekerja sering kali memperbaiki atau membeli celana baru untuk suami mereka.
Para istri yang bosan karena memperbaiki celana suami mereka akhirnya, memutuskkan untuk pergi ke seorang penjahit bernama, Jacob Davis. Mereka menanyakan kepada Davis apakah ia bisa membuat celana denim yang tak mudah robek dengan cepat.
Advertisement
Selanjutnya
Akhirnya Davis punya ide untuk menempatkan rivets atau paku keling pada celana. Ia menempatkannya ke bagian yang paling kaku seperti area sudut kantung. Kegunaan dari paku tersebut dipercaya dapat menahan bahan kain jeans secara bersama. Hal ini dapat mengurangi risiko celana untuk mengalami robek atau rusak.
Ternyata inovasi dari Davis menjadi populer dikalangan para pekerja. Oleh karena itu, Davis memerlukan rekan bisnis untuk membantunya dan akhirnya ia menghubungi Levi Strauss. Levi kemudian banyak menjual bahan kain denim kepada Davis untuk dibuat sebagai celana jeans.
Sejak saat itu, mereka akhirnya mematenkan desain celana jeans pada 1873. Serta nama "jeans" kemudian digunakan selama tahun 1960-an.
Saksikan Video pilihan di Bawah ini: