Gereja St. Lidwina Sleman Diserang, Romo Yos Minta Umat Tenang

Gereja St. Lidwina Sleman diserang seorang remaja berpedang yang menyebabkan sejumlah orang terluka.

oleh Stella Maria YN diperbarui 12 Feb 2018, 14:48 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 14:48 WIB
Polisi Olah TKP Penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog Yogyakarta
Kerusakan akibat penyerangan nampak di Gereja Santa Lidwina Bedog, Trihanggo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). Penyerangan dilakukan oleh orang tak dikenal. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta Gereja St. Lidwina Sleman diserang seorang remaja yang membawa pedang saat misa berlangsung, Minggu (11/2/2018) sekitar pukul 07.30 WIB.

Sejumlah orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit, termasuk Romo Prier yang sedang memimpin ibadah dan seorang anggota polisi, Aiptu Munir, yang gagal melakukan negosiasi dengan pelaku untuk menyerahkan diri.

Sementara pelaku yang berinisial S (16) asal Banyuwangi terpaksa dilumpuhkan polisi dengan tembakan ke bagian perut. Polisi masih mendalami motif pelaku.

"Apapun akan dilakukan termasuk memeriksa kejiawaan pelaku. Ini sedang kami dalami,'' ucap Kabid Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Yuliyanto kepada Liputan6.com, Minggu (11/2/2018).

Pesan Romo Yos

Polisi Olah TKP Penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog Yogyakarta
Polisi mengumpulkan barang bukti dalam oleh atempat kejadian perkara (TKP) penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog, Trihanggo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Menanggapi kejadian tersebut, pastor militer AAU Yogyakarta, Romo Letkol (Sus) Yos Bintoro Pr, atau biasa disapa dengan Romo Yos, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak sembarangan menyebarkan informasi, foto atau video peristiwa ke media sosial karena dikhawatirkan akan memperkeruh suasana.

Berikut isi imbauan yang beredar melalui Whatsapp.

Teman-teman, bapak, ibu saudara, selamat pagi.

Saya Rm Yos Bintoro, PR menghimbau untuk tidak menyebarkan berita mengenai “Peristiwa Gereja Bedog” pagi ini yang menimpa Rm Prier dan fasilitas Gereja TIDAK DISEBARKAN LEWAT MEDSOS, dengan alasan :

1. dapat dipakai untuk gerakan kontra produktif pendesain serangan ini.

2. membuat kepanikan umat yang tidak perlu.

3. justru kita lawan denan mengatakan TIDAK TAKUT PADA TERORISME.

4. Dengan mudah dapat dipakai untuk kegiatan HATE SPIN selanjutnya.

TETAP TENANG, SABAR DAN JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN MEDSOS UNTUK MENUNJUKKAN GERAKAN KONTRA PADA MEREKA.

CUKUP STATEMENT: KAMI MENGUTUK PERBUATAN INI DI REPBULIK INDONESIA, DAN KAMI AKAN LAWAN GERAKAN MELAWAN KEBHINNEKAAN, MELAWAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA.

Salam hormat dan doa kepada Rm Prier dan umat Stasi Bedog.

Romo Yos Bintoro, Pr

Respon Warganet

Penyerangan Gereja St Lidwina
Petugas memasang garis polisi di pintu Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). (Liputan6.com/Yanuar H)

Pesan damai dari Romo Yos tersebut lalu viral di media sosial dan mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet. Sejumlah warganet merasa sikap Romo Yos harus diteladan oleh pemuka agama lain.

 

 

 

 

Namun, ada juga warganet yang tidak setuju dengan pesan Romo Yos dengan alasan masyarakat tidak boleh tinggal diam karena kejadian serupa seperti penyerangan Gereja St. Lidwina dapat kembali terjadi jika tidak ada suara lantang dari masyarakat. 

 

 

 

**Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan berbagi informasi terbaru dan unik melalui email: Forum@liputan6.com.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya