Liputan6.com, Jakarta - Di balik setiap pria sukses, selalu ada wanita hebat di belakangnya. Termasuk bagi seorang presiden seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang punya Sinta Nuryah sebagai pendampingnya.
Begitu juga bagi seorang prajurit yang mendapat tugas penting untuk menjaga kedaulatan negara. Para istri prajurit kerap ditinggal suami karena tugas negara. Atau setidaknya, mereka harus rela hidup di daerah terpencil demi menemani sang suami.
Suka duka tersebut tergambar pada film berjudul Jelita Sejuba yang berlatar tempat di Kepulauan Natuna. Drama besutan Ray Nayoan itu pun berhasil membius para penontonnya. Tak terkecuali Sinta Nuriyah.
Advertisement
Setelah menyaksikan filmnya, Sinta Nuriyah yang kini berusia 70 tahun itu mengenang bila sejak muda tak ingin menjadi istri tentara.
"Film ini memaparkan suka duka jadi istri seorang prajurit. Satu sisi membanggakan, tapi di sisi lain kegetiran hidup juga sangat banyak," kata Sinta Nuriyah saat hadiri nonton bareng Jelita Sejuba di Epicentrum XXI, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (7/5/2018).
Jadi Istri Gus Dur Itu Berat
Namun setelah menikah dengan Gus Dur, sambil berkelakar ia mengungkap cerita yang ternyata lebih berat dari kisah para Ibu Persit.
"Karena itu pada waktu muda saya mengatakan tidak ingin kawin dengan seorang prajurit, karena selalu ditinggal. Tetapi ketika saya jadi istri Gus Dur, ternyata rasanya lebih dari itu," cetusnya.
Sinta Nuriyah sedikit membandingkan menjadi istri seorang tentara dengan menjadi istri Gus Dur. Menurut Sinta, keduanya sama-sama berat untuk dijalani.
"Kalau jadi istri prajurit kan ada uang pisahnya, kalau jadi istri Gus Dur enggak ada uang pisahnya, itu saja," ucapnya seraya tertawa.
Advertisement
Rilis di Bioskop
Jelita Sejuba telah rilis di bioskop sejak tanggal 5 April kemarin. Film ini diputar di beberapa bioskop dan dalam peredarannya berhasil meraup sebanyak 71.450 penonton.
Aktris Putri Marino diplot sebagai Syarifah, gadis Natuna yang dipersunting oleh prajurit TNI bernama Jaka. Setelah menjalani biduk rumah tangga ternyata tidak mudah karena ia sering ditinggal suaminya bertugas, bahkan saat dirinya tengah hamil.
Krisnawati selaku produser eksekutif film Jelita Sejuba mengatakan bahwa kisah yang diangkat memang didedikasikan untuk para istri-istri tentara. Di mana seorang wanita harus berjuang dalam hidup pascaditinggalkan sang suami untuk membela negara.
"Kami tentu berharap, film yang kami dedikasikan untuk istri tentara ini bisa memberikan inspirasi bagi wanita-wanita Indonesia lainnya," kata Krisnawati.
Reporter
Rahmi Safitri
Sumber: Kapanlagi.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: