Menjadi Istri Gus Dur, Ini Yang Dirasakan Sinta Nuriyah

Sinta Nuriyah menyebut, menjadi istri Gus Dur itu berat.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 11 Mei 2018, 18:15 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2018, 18:15 WIB
Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah.
Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah. (Sapto Purnomo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di balik setiap pria sukses, selalu ada wanita hebat di belakangnya. Termasuk bagi seorang presiden seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang punya Sinta Nuryah sebagai pendampingnya. 

Begitu juga bagi seorang prajurit yang mendapat tugas penting untuk menjaga kedaulatan negara. Para istri prajurit kerap ditinggal suami karena tugas negara.  Atau setidaknya, mereka harus rela hidup di daerah terpencil demi menemani sang suami.

Suka duka tersebut tergambar pada film berjudul Jelita Sejuba yang berlatar tempat di Kepulauan Natuna. Drama besutan Ray Nayoan itu pun berhasil membius para penontonnya. Tak terkecuali Sinta Nuriyah.

Setelah menyaksikan filmnya, Sinta Nuriyah yang kini berusia 70 tahun itu mengenang bila sejak muda tak ingin menjadi istri tentara.

"Film ini memaparkan suka duka jadi istri seorang prajurit. Satu sisi membanggakan, tapi di sisi lain kegetiran hidup juga sangat banyak," kata Sinta Nuriyah saat hadiri nonton bareng Jelita Sejuba di Epicentrum XXI, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (7/5/2018).

Jadi Istri Gus Dur Itu Berat

PHOTO: Sewindu Haul Gus Dur Semua Demi Bangsa dan Negara
Istri mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid bersama putrinya saat diatas panggung dalam peringatan Sewindu Haul Gus Dur di Jakarta, Jumat (22/12). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Namun setelah menikah dengan Gus Dur, sambil berkelakar ia mengungkap cerita yang ternyata lebih berat dari kisah para Ibu Persit.

"Karena itu pada waktu muda saya mengatakan tidak ingin kawin dengan seorang prajurit, karena selalu ditinggal. Tetapi ketika saya jadi istri Gus Dur, ternyata rasanya lebih dari itu," cetusnya.

Sinta Nuriyah sedikit membandingkan menjadi istri seorang tentara dengan menjadi istri Gus Dur. Menurut Sinta, keduanya sama-sama berat untuk dijalani.

"Kalau jadi istri prajurit kan ada uang pisahnya, kalau jadi istri Gus Dur enggak ada uang pisahnya, itu saja," ucapnya seraya tertawa.

Rilis di Bioskop

Film Jelita Sejuba (Mencintai Ksatria Negara)
Pemain dan sutradara film Jelita Sejuba (Mencintai Ksatria Negara) menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/3). Film ini menceritakan penantian istri tentara yang menunggu kepulangan suaminya yang ditugaskan negara. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jelita Sejuba telah rilis di bioskop sejak tanggal 5 April kemarin. Film ini diputar di beberapa bioskop dan dalam peredarannya berhasil meraup sebanyak 71.450 penonton.

Aktris Putri Marino diplot sebagai Syarifah, gadis Natuna yang dipersunting oleh prajurit TNI bernama Jaka. Setelah menjalani biduk rumah tangga ternyata tidak mudah karena ia sering ditinggal suaminya bertugas, bahkan saat dirinya tengah hamil.

Krisnawati selaku produser eksekutif film Jelita Sejuba mengatakan bahwa kisah yang diangkat memang didedikasikan untuk para istri-istri tentara. Di mana seorang wanita harus berjuang dalam hidup pascaditinggalkan sang suami untuk membela negara.

"Kami tentu berharap, film yang kami dedikasikan untuk istri tentara ini bisa memberikan inspirasi bagi wanita-wanita Indonesia lainnya," kata Krisnawati.

Reporter

Rahmi Safitri

Sumber: Kapanlagi.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya