Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria di Filipina telah tinggal di pohon kelapa setinggi 18 meter selama 3 tahun. Pria bernama Gilbert Sanchez dari Agusan del Sur itu meninggalkan orang tua, saudara, dan bahkan dua anaknya untuk tinggal di atas pohon.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa kali, pemerintah daerah setempat telah mencoba untuk menyelamatkan orang ini. Tapi mereka melakukannya dengan berhati-hati karena Gilbert diduga memiliki gangguan kejiwaan dan menyimpan pisau.
Melansir dari Insidereaders, menurut sang ibu, puteranya mengalami gangguan mental karena trauma setelah kepalanya dipukul. Pada tahun 2014, seseorang yang tak menyukai Gilbert memukulnya di kepala dalam perjalanan pulang.
Pria itu kemudian memutuskan untuk tinggal di atas pohon kelapa sebagai cara untuk melarikan diri dari musuhnya. Kira-kira begitulah anggapannya.
Selama tinggal di atas pohon, ibunya lah yang memberinya makanan setiap hari. Pria itu menggunakan tali sehingga ibunya bisa mengiriminya makanan yang ditempatkan di Tupperware.
Selanjutnya
Orang-orang terdekat Gilbert khawatir dengan keselamatan pria itu. Sebab, ada kemungkinan ia bisa jatuh dari pohon ketika badai menghantam kota mereka.
Ketika penyelamatan ketiga dilakukan, seorang warga mencoba memanjat ke salah satu pohon kelapa di sebelahnya. Bahkan, terdapat derek yang siap menjamin keamanan Gilbert. Beruntung, pria itu akhirnya berhasil diselamatkan. Pohon tempat Gilbert bermukim kemudian dipotong agar ia tak kembali memanjat pohon.
Meski demikian, beberapa warganet tidak percaya ada yang mampu bertahan hidup di pohon selama 3 tahun. Mereka menduga, Gilbert menyelinap turun pada malam hari atau saat keadaan sepi dan kembali sebelum ada yang melihatnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement