Temuan Terbaru Ungkap Kengerian Bencana Pompeii, Seperti Apa?

Suatu kerangka pria korban bencana Pompeii ditemukan dalam posisi yang sangat mengenaskan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 31 Mei 2018, 02:15 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 02:15 WIB
Pompeii (0)
Ketika terjadi letusan Vesuvius, sejumlah korban terperangkap dalam sebuah toko dan berdesakan menyelamatkan diri. (Sumber Roger Ulrich/Flickr)

Liputan6.com, Jakarta Tim arkeolog baru-baru ini mendapatkan temuan baru yang menggambarkan kengerian yang dialami warga Pompeii ketika kota itu lumat pada 79 Masehi.

Pada hari Selasa, 28 Mei 2018, tim arkeolog di situs kuno kota Pompeii di Italia menemukan sebuah kerangka dalam posisi yang sangat mengenaskan.

Posisi kerangka tersebut hanya terlihat bagian pinggul ke bawah. Sementara bagian dada ke atas tertindih batu besar.

Tim arkeolog menduga kerangka itu adalah warga Pompeii yang mencoba melarikan diri setelah letusan Gunung Vesuvius melenyapkan kota itu selama hampir dua milenium.

Dalam foto yang dirilis tim arkeolog Pompeii, kerangka itu tertindih batu yang sangat besar, yang kemungkinan dilemparkan Gunung Vesuvius saat meletus pada 24 Agustus 79.

Korban, yang diperkirakan berusia di atas 30 tahun, ditemukan dalam keadaan hancur di bagian dada. Tim arkeolog juga tidak menemukan kepala korban.

Mereka mengatakan korban yang diketahui berjenis kelamin pria itu menderita penyakit tulang tibia.

Selanjutnya

Suatu kerangka pria korban bencana Pompeii ditemukan dalam posisi yang sangat mengenaskan.
(Sumber Ciro Fusco/ANSA via AP)

Penyakit ini yang mungkin menyebabkan dia kesulitan berjalan yang menghambat pelariannya dari amukan Gunung Vesuvius.

Direktur umum situs arkeologi Pompeii, Massimo Osanna, menyebutnya sebagai 'penemuan luar biasa'. Osanna mengatakan penemuan dramatis itu berkontribusi pada 'gambaran sejarah dan peradaban zaman tersebut' secara lebih baik.

Penduduk Pompeii pada saat itu yang dikatakan mengamalkan kepercayaan 'Mithra'. Kepercayaan ini meyakini bahwa alat kelamin serta persetubuhan tidak seharusnya dilakukan secara sembunyi.

Diyakini, penduduk sering menggelar kegiatan seks di rumah-rumah, di jalan-jalan, bahkan hampir setiap rumah menjadi tempat pelacuran.

Kota Pompeii yang sudah hilang selama hampir dua milenium secara tak sengaja ditemukan kembali pada 1748.

Sejak itu, temuan-temuan mengejutkan yang menggambarkan tentang kehidupan warga kota Pompeii bisa disaksikan.

Reporter:

Sugiono

Sumber: Dream.co.id

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya