Alami Kekeringan, Iran Tuduh Israel Curi Awan Mereka

Kekeringan berkepanjangan yang dialami Iran justru disalahkan kepada Israel yang dituduh menyebabkan perubahan iklim tersebut.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 05 Jul 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 16:00 WIB
ilustrasi kemarau dan kekeringan
(Foto: Tama66/Pixabay) Ilustrasi kemarau dna kekeringan.

Liputan6.com, Jakarta Israel memang tak ada henti-hentinya selalu menuai kontroversi publik. Bukan dengan Palestina saja, kali ini Israel kembali berseteru dengan Iran atas tuduhan yang mungkin mengherankan banyak orang.

Musim kemarau menyebabkan kekeringan berkepanjangan di Iran. Sampai akhirnya pemerintah Iran harus turun tangan mengatasi hal tersebut. Brigadir Jendral Gholam Reza Jalali, Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran mengungkapkan kemarau yang terjadi, karena mereka mengalami pencurian dalam perubahan iklim tersebut.

Jenderal besar itu menjelaskan bahwa perubahan iklim di Iran turut dicurigai dengan adanya gangguan dari luar negeri seperti Israel, yang mampu memainkan peran dalam cuaca di Iran. Jalali membeberkan pernyataannya sambil menunjukkan studi ilmiah. Ia merasa yakin terhadap klaimnya dengan mengaitkannya dengan pencurian awan.

"Israel dan negara lain di wilayah itu memiliki tim gabungan yang bekerja untuk memastikan awan yang melintasi langit Iran tidak dapat mampu melepaskan hujan," tuduhannya dalam konferensi pers, dilansir dari Metro, Kamis (5/7/2018).


Melimpahkan perubahan cuaca kepada negara lain

Alami Kekeringan, Iran Tuduh Israel Curi Awan
(Foto: Metro) Brigadir Jendral Gholam Reza Jalali menuduh bahwa perubahan iklim di Iran disebabkan adanya campur tangan israel.

Jalali menduga bahwa Iran tengah menghadapi isu pencurian awan dan es. Ia juga mengutip survei yang menjelaskan bahwa di atas ketinggian 2.200 meter wilayah pegunungan Afghanistan dan Mediterania biasanya tertutup salju. Namun, hanya Iran yang tak memiliki hal tersebut.

Tampaknya, tuduhan Jalali atas Israel dibantah dengan pernyataan Kepala Layanan Meteorologi Iran, Ahad Vazife. "Jenderal Jalali mungkin memiliki dokumen yang tidak saya ketahui, tetapi bedasarkan pengetahuan meteorologi tidak memungkinkan bagi sebuah negara untuk mencuri salju atau awan," ujarnya.

Masalah kekeringan dan kemarau sebenarnya tidak hanya melanda Iran, tapi juga melibatkan negara lain di belahan dunia. Meski begitu, pihak meteorologi Iran berupaya untuk menyelesaikan masalah kemarau melalui pendekatan ilmiah.

Klaim dan tuduhan pencurian seperti ini, ternyata bukan kali pertama terjadi oleh pemerintah Iran. Sebelumnya mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad menuduh negara Barat merancang rencana yang menyebabkan kekeringan di Iran pada 2011 silam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya