Liputan6.com, Jakarta - Publik, khususnya para pengguna jejaring sosial tengah diramaikan dengan surat pengunduran diri kerja yang beredar di Twitter dan Facebook. Surat pengunduran diri itu pun viral karena dibuat seorang pegawai sebuah resort di Raja Ampat, Papua.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Beredarnya surat tersebut bermula dari unggahan seorang pengguna Twitter bernama Capres Abadi. Akun itu mengunggah foto yang menampilkan surat pengunduran diri mantan karyawan resort di Raja Ampat. Surat itu ditulis oleh seorang wanita bernama Siti Nurainun.
Wanita 36 tahun ini memutuskan untuk resign atau mengundurkan diri karena ada dua alasan. Satu alasan kuat yang menjadi sorotan netizen adalah Siti mundur karena kecewa dengan pemilik resort yang menolak memasang bendera merah putih.
Alasan lainnya karena tidak adanya kontrak kerja yang jelas dan jaminan kesehatan yang membuat Siti mengundurkan diri. Berikut unggahannya yang dirangkum dari Twitter.
1. Met malem Rabu tuiippsss~Gue mo cerita soal warga biasa, orang kebanyakan, spt kamoh & akoh.😻😻Dia bkn siapa-siapa. Gak penting mnurut mereka² yg berkuasa. Atau mereka yg kaya raya (menurut ukuran normal).Namanya Siti Nurainun.Perempuan. Umur 36 thnLokasi:Raja Ampat*D pic.twitter.com/siiPZgAG6J
— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) July 24, 2018
Ada beberapa foto yang diunggah akun Twitter tersebut. Dalam unggahan akun Twitter Capres Abadi, diketahui pula bawah resort yang berlokasi di Raja Ampat itu bernama Agusta Eco Resort yang dimiliki warga berkebangsaan asing.
Sesuai penuturan karyawan tersebut, bosnya adalah orang Italia. Sebagai karyawan, rupanya Siti hanya menyampaikan pesan dari Angkatan Laut mengenai pemasangan bendera merah putih untuk speed boat resort.
Harapan Siti
Dalam unggahan tersebut, tampak menunjukkan surat pengunduran diri Siti Nurainun yang tertanggal 14 Juni 2018. Akun Twitter itu mengungkapkan kalau Siti sosok yang berani keluar dari perusahaan yang menghina Tanah Airnya.
Siti kecewa lantaran pemasangan bendera merah putih di tempatnya bekerja dinilai tak penting oleh sang pemilik resort.
Siti juga mengungkapkan isi hatinya yang hancur dan pecah lewat akun Facebook miliknya. Siti hanya menyampaikan dari pihak Angkatan Laut agar speed boat yang merupakan transportasi untuk menuju resort hendaknya memiliki bendera merah putih di atasnya.
Bukan mendapat sambutan yang baik, sang pemilik resort yang malah marah dan mengatakan kalau hal itu tidak penting dan menyebut bendera merah putih adalah bendera bodoh. Berhubung sang pemilik resort adalah orang Italia, ia malah ingin memasang bendera dari negaranya.
Selain itu, Siti juga berharap agar Angkatan Laut bisa meninjaklajuti resort tersebut. Ia juga meminta kepada petugas Depnaker Raja Ampat agar mengurus tenaga kerja di resort tersebut.
Hal tersebut tentu membuat warganet geram. Dalam unggahan tersebut, tampak beragam respons yang diutarakan warganet. Berikut komentar warganet yang berhasil dirangkum dari Twitter.
Ada yg tau akunnya depnaker dan pemerintah daerah setempat?atau akun yg terkait dengan perizinan usaha?
— bobby (@Bob_Bee28) July 24, 2018
akun medsos bosnya ada yang tahu ngga? atau nama bosnya siapa?
— slave of social conventions (@r0ckinray) July 24, 2018
Adapula warganet yang mengusulkan agar pemilik resort tersebut meninggalkan Indonesia.
Usir wae dari Indonesia,ini sudah menghina harga diri kita sebagai bangsa indonesia.
— Sang angin (@sibayu1922) July 24, 2018
Nah, bagaimana menurutmu?
Reporter:
Rizky Mandasari
Sumber: Brilio.net
Advertisement