Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu restoran terkemuka di Jakarta, Potato Head berusaha senantiasa mempertahankan kesederhanaan dalam menu mereka. Ini lah yang membuat pengunjung setia mendatangi restoran yang berada di salah satu jantung kota Jakarta itu.
Baca Juga
Advertisement
"Dua menu legend di sini misalnya, Chilli Prawn dan Baramundi. Dari tahun 2008 sampai sekarang, bahannya sama semua. Tak ada yang berubah," ungkap Jumhadi selaku Souschef di Potato Head Jakarta.
Â
Menurut dia, konsistensi dalam memasak, produk, dan bahan yang digunakanlah yang membuat menu-menu tersebut melegenda. Meski demikian, bukan berarti Potato Head lantas tak melakukan inovasi untuk membuai pengunjung lebih tinggi lagi.
Dengan bergabungnya Chef Aditya Muskita sebagai Executive Chef, Potato Head meluncurkan menu modern comfort food yang baru. Terinspirasi dari bahan-bahan lokal serta menggabungkan rasa yang baru, beberapa menu lama telah diperbaharui lewat arahannya. Tentu juga dengan beberapa menu yang sama sekali baru.
"Jadi basically ini kaya menu nol kita lagi gitu, lho. Kaya reboot lagi, kaya restart. Beberapa menu lama kita olah kembali. Paling yang baru banget itu cuma 60-65 persen," ujar Aditya saat ditemui di Potato Head Jakarta.
Â
Selanjutnya
Beberapa menu yang benar-benar baru misalnya Prawn Agnolotti, yakni pasta udang dan ikan yang dimasak dengan rempah dan diberi saus udang. Kemudian ada Roasted Cauliflower, kembang kol panggang dengan saus lemon dan kacang mede, disajikan dengan couscous.
Tak hanya itu, kolaborasi antara Jumhadi dan Aditya juga berhasil menciptakan Slow Cooked Short Ribs, yakni iga sapi yang disajikan dengan puree kentang dan saus bordelaise. Menu-menu tersebut memiliki rasa-rasa baru yang dikombinasikan dengan cara inovatif dan menggunakan bahan-bahan terbaik.
Sebagai chef yang dulunya menggawangi Attarine, Aditya mengaku tidak terlalu kesulitan saat harus beradaptasi dengan atmosfer Potato Head. Terlebih timnya yang baru cukup solid.
"Paling dalam hal menu kali, ya. Kalau waktu di Attarine, menunya eksperimental. Benar-benar ide mentah. Tapi kalau di sini, kita bikin sesuatu yang kita ngerti banget," kata dia.
Dengan kisaran harga mulai dari Rp 65 ribu hingga Rp 255 ribu, pengunjung yang datang dapat menikmati hidangan ditemani pilihan musik, regular art, kolaborasi fashion, serta desain yang inovatif.
Advertisement