Eko Yuli, Mantan Penggembala Kambing yang Sumbang Emas untuk Indonesia

Siapa sangka, Eko Yuli yang sebelumnya menjadi pengembala kambing itu telah mengharumkan nama Indonesia.

oleh Camelia diperbarui 21 Agu 2018, 19:03 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 19:03 WIB
Angkat Besi : Eko Yuli Irawan
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, melakukan selebrasi usai berlaga pada Asian Games di JIExpo, Jakarta, Selasa, (21/8/2018). Eko Yuli berhasil menyumbang medali emas angkat besi putra kelas 62kg. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Liputan6.com, Jakarta - Eko Yuli Irawan berhasil menambah emas kelima bagi Indonesia di ajang Asian Games. Eko unggul dengan total angkatan seberat 311 Kg. Kemenangan Eko disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi di di arena JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Nampaknya kiprah Eko Yuli dalam olahraga angkat besi tak perlu diragukan lagi. Sebelum Asian Games 2018, pria berusia 29 tahun ini kerap kali membuktikan kemampuannya pada cabang olahraga tersebut.

Tak tanggung-tanggung, ia telah mencatatkan namanya sebagai satu-satunya atlet Indonesia yang selalu meraih medali dalam tiga gelaran Olimpiade secara berturut-turut. Dirinya telah meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, medali emas di Sea Games 2017 dan Asian Games Jakarta 2018.

Namun, nyatanya perjalanan Eko menjadi atlet yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia ini tidaklah mudah. Ya, di balik prestasinya yang gemilang tak banyak yang tahu bahwa Eko harus berjuang dengan segala kekurangan dalam hidupnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengembala Kambing

Angkat Besi : Eko Yuli Irawan
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, menyapa suporter usai berlaga pada Asian Games di JIExpo, Jakarta, Selasa, (21/8/2018). Eko Yuli berhasil menyumbang medali emas angkat besi putra kelas 62kg. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Eko menghabiskan masa kecilnya di Desa Tejo Agung, Metro, Lampung. Tumbuh dari keluarga kurang mampu membuat Eko harus berjuang membantu orangtuanya memenuhi kebutuhan hidup. Ayah Eko merupakan seorang kuli bangunan dan tukang becak, sementara sang ibu merupakan seorang penjual sayur.

Semasa sekolah, Eko menggembala kambing tetangganya untuk membantu perekonomian keluarganya. Pada saat itulah, dirinya mengenal olahraga angkat besi lantaran kerap diajak teman-temannya.

Berkat ajakan sang teman, Eko mulai memiliki ketertarikan akan dunia angkat besi. Sepulang sekolah, Eko kerap mengikat kambingnya di padang rumput dan kemudian pergi ke tempat latihan angkat besi.

Awalnya Eko mengaku hanya iseng lantaran ajakan temannya tersebut, namun sejak saat itulah Eko akhirnya serius menggeluti angkat besi. Siapa sangka, berawal dari keisengan kini mantan penggembala kambing itu telah mengharumkan nama Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya