Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita bermarga Wang, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Wanita yang bekerja sebagai manajer toko minuman di Ningbo, Zhejiang, Tiongkok itu dikabarkan dipecat bosnya hanya karena terlambat membalas pesan.
Baca Juga
Advertisement
Insiden pemecatan itu bermula setelah Wang tiba di rumah pada Senin (2/7/2018). Sang bos mengirimkan pesan teks kepadanya pukul 10.23 malam, di mana saat itu Wang telah tidur.
Dilansir dari World of Buzz, sang bos meminta Wang untuk memberikan laporan pendapatan bulanan di malam hari. Ia juga memaksa Wang untuk membalasnya dalam hitungan waktu 10 menit. Jika lebih dari itu, sang bos mengancam akan memecat Wang.
Ternyata ancaman itu tidak main-main dan langsung dilaksanakan. Setelah semalaman pesan itu tidak dibaca, sang bos kemudian memberitahukan pegawai lainnya di grup chat bahwa Wang telah dipecat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Terkejut dengan keputusan bosnya
Pesan sekaligus ancaman sang bos baru dibuka keesokan paginya. Tentu Wang merasa terkejut dengan kebijakan yang diberikan bosnya. Meski begitu, wanita itu berpikir bahwa atasannya tidak serius dengan keputusan tersebut.
Tanpa pikir panjang ia kemudian bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Namun Wang justru kembali terkejut saat sampai di kantor bahwa ia benar-benar dipecat.
Selain pemecatan secara sepihak dengan alasan sepele, perusahaan Wang juga menolak untuk membayar gajinya bulan lalu. Tidak terima dengan keputusan tersebut, Wang akhirnya menuntut bosnya ke pengadilan.
Dibantu dengan pengacaranya, aksi bos dan perusahannya dianggap telah melanggar undang-undang tenaga kerja Tiongkok.
Advertisement
Dugaan karena hamil
Bosnya dalam kasus ini bisa dibilang dalam posisi yang salah. Setelah pegawainya pulang kerja, tidak termasuk hitungan bagi perusahaan untuk memberikan Wang tugas. Kalau iya dan mendesak, hal tersebut dianggap sebagai lembur.
Di sisi lain dari hal itu, sebulan sebelum pemecatan terjadi, Wang mengumumkan bahwa dirinya hamil. Alasan itulah yang mungkin menjadi penyebab besar mengapa perusahaanya langsung memecatnya.
Tentu dua alasan itu bisa menjadi bukti bahwa perusahaanya telah melanggar hukum. Kini Wang dan pengacaranya berusaha untuk menuntut perusahaan agar memberikannya kompensasi sebesar 18 ribu yuan atau setara dengan Rp 39 juta.