Hirup Polusi Udara Saat Joging, Wanita Ini Akhirnya Idap Kanker Paru-Paru

Joging di pinggir jalan nyatanya dapat memicu kanker paru-paru.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 15 Okt 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 10:00 WIB
[Bintang] Cara membentuk lengan lebih berotot
Ilustrasi jogging | Via: reps-id.com

Liputan6.com, Jakarta - Joging merupakan salah satu olahraga yang saat ini sedang menjadi tren, baik di kalangan anak muda maupun tua. Olahraga ini memang terbilang yang paling mudah dan sederhana, karena hanya dilakukan dengan jalan cepat atau berlari-lari kecil di pinggir jalan.

Namun, tahukah Anda bahwa joging di jalan sebenarnya dapat membawa bahaya lebih banyak dibanding kebaikan bagi kesehatan Anda?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wanita asal Taiwan ini terkena paru-paru

20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

Wanita berusia 34 tahun asal Taiwan ini memiliki kebiasaan rutin berjoging hampir setiap hari.

Tak disangka, ternyata dia didiagnosis menderita Adenocarcinoma, penyakit sejenis kanker yang dimulai pada bagian kelenjar yang melapisi bagian dalam salah satu organ tubuh kita.

Dalam kasusnya, paru-paru wanita ini ditargetkan oleh sel kanker dan sudah berada di tahap terminal pada saat itu.

Ia tidak menyadari kondisi tersebut karena penyakit paru-paru yang ia derita tidak menunjukkan gejala apa pun.


Asap kendaraan sangat berbahaya bagi paru-paru

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Gejala awal kanker paru-paru biasanya meliputi:

  • Batuk berkepanjangan yang memburuk
  • Batuk berdahak atau berdarah
  • Nyeri pada bagian dada ketika sedang menarik napas, tertawa, atau saat sedang batuk
  • Sesak napas
  • Sering merasa lelah atau lemas
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan

Menurut seorang dokter medis lulusan Sydney, Peter Lavella, terlalu banyak menghirup udara kotor berpolusi akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan kanker.

Hal tersebut terdapat pada asap kendaraan di jalan yang mengandung ribuan bahan kimia termasuk sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon monoksida, dan benzene toluene.

Senyawa kimia tersebut dapat menyebabkan penyakit pernapasan dan kanker bahkan dalam jumlah kecil.

Partikel kecil kurang dari 0,1 mikrometer dari emisi bahan bakar diesel sangat berbahaya ketika masuk ke dalam paru-paru dan mudah diserap ke dalam sirkulasi.


Selanjutnya

Lewat kisah wanita ini, bukanlah berarti Anda harus menghentikan setiap kegiatan olahraga jika tinggal di perkotaan.

Anda dapat tetap melakukan joging dengan memilih jalanan yang sepi atau taman dan tempat rekreasi terdekat.

Pilihan untuk berolahraga di pagi hari juga akan jauh lebih baik karena keadaan lalu lintas yang masih senggang dan belum dipadati oleh kendaraan dengan tingkat polusi yang tinggi.

 

Penulis:

Immanuela Harlita Josephine

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya