Zaman Dahulu, 4 Penyakit Ini Dikira Disebabkan Ilmu Hitam

Liputan6.com, Jakarta - Karena keterbatasan pengetahuan dan ilmu kedokteran, pada zaman dahulu beberapa penyakit sering dikaitkan dengan ilmu hitam. Beberapa kebudayaan juga mengaitkannya dengan perbuatan setan atau hukuman dewa.

Tapi seiring dengan perkembangan zaman, penyakit-penyakit tersebut pun dapat diungkap apa penyebabnya. Melansir dari Medical Daily, berikut penyakit-penyakit yang dulunya dikira disebabkan oleh ilmu hitam.

1. Epilepsi

Epilepsi yang sering juga disebut sawan ini sebenarnya merupakan kondisi neurologikal yang terjadi karena aktivitas di otak terganggu. Saat ini, epilepsi diperkirakan telah menjangkiti 65 juta orang di seluruh dunia.

Saat penyakit ini menyerang, si penderita bisa mengalami kejang-kejang atau pingsan. Pada masa lalu penyakit ini dikira disebabkan oleh ilmu sihir karena gejala kejang dan tak sadar tersebut membuat si penderita tak bisa menguasai dirinya sendiri.

2. Gangguan jiwa

Gangguan kejiwaan banyak macamnya. Sebut saja schizophrenia, gangguan identitas disasosiatif, dan lainnya. Ini biasanya memengaruhi perubahan kepribadian dan emosional seseorang.

Pada masa lalu, si penderita disembuhkan dengan cara eksorsis karena dianggap kesurupan roh jahat. Bahkan, praktik seperti ini masih dilakukan di beberapa tempat karena dianggap gangguan mental dan ilmu hitam memiliki hubungan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Konsumsi jamur yang mengandung racun seperti jamur ergot dapat menyebabkan penyakit. Penyakit yang terjadi yakni otot menegang, muntah-muntah, halusinasi, serta sensasi aneh di kulit.

Karena seperti gejala epilepsi atau gangguan kejiwaan, pada zaman dahulu banyak yang mengaitkannya dengan serangan ilmu hitam.

4. Encphalitis lethargica

Penyakit ini membuat menyebabkan seseorang tak mampu bangun dari pembaringan atau bahkan seperti batu. Karena tidak diketahui penyebabnya, pada zaman dahulu penyakit ini dikira disebabkan oleh ilmu hitam.

Tanda-tanda dari penyakit ini yakni demam tinggi, kepala pusing, pandangan mata berkunang-kunang, respons mental dan fisik yang lambat, serta lambat berpikir. Malahan bila semakin parah dapat membuat penderitanya koma bahkan meninggal.

Reporter: Rizky Wahyu Permana

Sumber: Merdeka.com