Liputan6.com, Medan: Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki alat transportasi yang berbeda-beda. Begitupun dengan Kota Medan, Sumatra Utara. Kota yang memiliki jumlah penduduk terpadat di Indonesia ini memiliki beberapa alat transportasi, seperti angkot, bus, ojek, dan becak.
Namun, alat transportasi yang khas dan tidak ada di kota besar lainnya adalah becak motor atau bentor. Bentor adalah alat transportasi yang menggunakan sepeda motor sebagai alat penggeraknya, sedangkan tempat duduk penumpangnya berada di sebelah kiri pengemudi. Bentor berbeda dengan becak yang berada di Pulau Jawa. Pasalnya, becak di Pulau Jawa tempat duduk penumpangnya berada di depan pengemudi.
Becak Medan dapat menggunakan berbagai macam sepeda motor untuk penggeraknya yang bahan bakarnya menggunakan bensin. Bentor dapat ditemukan di berbagai tempat di Kota Medan, seperti seperti di sekitar kawasan Universitas Sumatra Utara atau USU.
Salah seorang tukang becak yang berada di Sumber USU yaitu Bona. Ia sudah berprofesi sebagai tukang becak sejak 1981. Bona mulai bekerja dari pukul 07.00 sampai pukul 18.00 WIB.
Bona dapat menghidupi keluarganya hanya dengan menggunakan bentor. Penghasilannya sebesar Rp70.000 per hari cukup untuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang SMA. Saat ini, bentor merupakan ikon Kota Medan karena dapat mengantarkan para wisatawan ke tempat-tempat wisata. "Jadi, tak sah rasanya kalau ke Medan tidak naik Bentor," kata Pak Bona. (Kelompok 10 SGTC Medan)
Namun, alat transportasi yang khas dan tidak ada di kota besar lainnya adalah becak motor atau bentor. Bentor adalah alat transportasi yang menggunakan sepeda motor sebagai alat penggeraknya, sedangkan tempat duduk penumpangnya berada di sebelah kiri pengemudi. Bentor berbeda dengan becak yang berada di Pulau Jawa. Pasalnya, becak di Pulau Jawa tempat duduk penumpangnya berada di depan pengemudi.
Becak Medan dapat menggunakan berbagai macam sepeda motor untuk penggeraknya yang bahan bakarnya menggunakan bensin. Bentor dapat ditemukan di berbagai tempat di Kota Medan, seperti seperti di sekitar kawasan Universitas Sumatra Utara atau USU.
Salah seorang tukang becak yang berada di Sumber USU yaitu Bona. Ia sudah berprofesi sebagai tukang becak sejak 1981. Bona mulai bekerja dari pukul 07.00 sampai pukul 18.00 WIB.
Bona dapat menghidupi keluarganya hanya dengan menggunakan bentor. Penghasilannya sebesar Rp70.000 per hari cukup untuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang SMA. Saat ini, bentor merupakan ikon Kota Medan karena dapat mengantarkan para wisatawan ke tempat-tempat wisata. "Jadi, tak sah rasanya kalau ke Medan tidak naik Bentor," kata Pak Bona. (Kelompok 10 SGTC Medan)