Liputan6.com, Jakarta Zaman sekarang ini banyak terjadi perselingkuhan yang diawali dari media sosial. Kalau kamu termasuk orang yang posesif, pasti bakal sering mengecek handphone dan media sosial pasanganmu. Takut kalau kekasihnya genit dengan cewek atau cowok lain.
Baca Juga
Namun, bagaimana jika orang yang kamu anggap selingkuhan pasanganmu itu ternyata adalah saudara dari pasanganmu? Sialnya lagi, kamu sudah terlanjur langsung melabrak saudara pasanganmu yang dikira sebagai selingkuhannya.
Advertisement
Seperti yang ceritakan oleh @meandicecr, seseorang yang mengaku sebagai pacar adiknya tiba-tiba marah dan menuduh bahwa ia adalah selingkuhan pacarnya.
Berikut liputan6.com rangkum kisah cewek labrak yang disangka selingkuhan pacaranya Selasa, (19/2/2019).
gausah ku sensor ya nomernya, gapenting juga. jd gini teman2, adeku itu putus sama pacarnya, trs pacaran sm ni bocah. baru semingguan, tp adeku pacaran sm dia cuma main2 doang, bangsat emang adeku. baru seminggu aja dah ngelabrak kakaknya, gimana kalo.... pic.twitter.com/1InKFlOCGM
— jetta✨ (@meandicecr) February 17, 2019
1. Kisah ini dimulai ketika ada nomor asing yang langsung menanyakan ke @meandicecr untuk menjauhi pacarnya.
Advertisement
2. Kaget tiba-tiba labrak seperti itu, @meandicecr malah mempertanyakan masalahnya kepada si pelabrak.
3. Rupanya si pelabrak ini masih ngotot dan tidak paham terhadap penjelasan @meandicecr
Advertisement
4. Akhirnya @meandicecr memposting foto ia bersama si pacar pelabrak yang beri nama Maemuna ini
5. @meandicecr kemudian menjelaskan bahwa pacarnya si pelabrak ini adalah adik kandungnya
Advertisement
6. Kaget dengan penjelasannya akhirnya Maemuna atau si pelabrak tadi minta maaf kepada @meandicecr
7. @meandicecr menjelaskan bahwa ia dengan adiknya memang sering pergi bareng hingga dikira oleh Maemuna selingkuhan pacar adiknya
Advertisement
8. Sepertinya setelah chat si Maemuna dan @meandicecr, hubungan adik dengan pacarnya di ujung tanduk
9. Ya iyalah, kamu sih Maemuna gak baik-baik. Langsung labrak gitu aja. Jadi pelajaran nih
Advertisement