Liputan6.com, Jakarta Memiliki buah hati tentu saja menjadi idaman para orangtua. Apalagi bagi kamu yang baru mengarungi bahtera rumah tangga. Sebagai orangtua tentu saja, anak adalah sebuah anugerah yang tak ternilai. Dalam Islam anak merupakan titipan Allah SWT kepada orang tua yang terpilih. Tentu saja anak juga amanat bagi orangtua.
Baca Juga
Memiliki seorang anak tentu saja akan memberikan kebahagian lebih dalam sebuah rumah tangga. Akan tetapi memiliki anak pun harus tahu bagaimana cara mendidik anak secara islami. Hal ini diharapkan agar sang buah hati tidak salah arah saat dewasa.
Advertisement
Cara mendidik anak secara islami tentu saja harus sesuai dengan pesan dari Rasulullah. Jika cara mendidik anak secara islami ini benar, serta menjadi anak yang sholeh dan sholehah maka kelak sang anak pula yang akan membantu mendoakan kamu jika telah meninggal dunia.
Cara mendidik anak secara islami juga bisa kamu lakukan pada kegiatan sehari-hari loh. Meskipun cara mendidik anak secara islami tidaklah mudah, akan tetapi sebagai orang tua kamu harus terus berusaha. Cara mendidik anak secara islami sebenarnya bisa dimulai sebelum kamu mulai berumah tangga. Hal ini tentu saja patut diperhitungkan.
Dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (26/2/2019), karena bagaimana pun calon pendamping hidup kamu, nantinya juga akan menjadi guru bagi anak-anak kamu. Terutama dalam memilih calon istri, karena istrilah yang akan menjadi panutan bagi anak kamu. Karena istri kamu nantinya akan menjadi ibu bagi anakmu dan mengajarkan cara mendidik anak secara islami. Seorang ibu ini lah yang akan berpengaruh dalam membentuk pribadi ataupun karakter seseorang.
Oleh karena itu bagi kamu calon ibu ataupun calon orang tua harus bisa memahami bagaimana cara mendidik anak secara islami. Berikut ini beberapa cara mendidik anak secara islami yang bisa kamu terapkan pada anak kamu.
1. Mengajarkan dasar-dasar Islam
Dalam mendidik anak secara islam, tentu saja kamu harus mulai mengenalkan dasar-dasar Islam pada anak kamu. Hal ini dilakukan untuk menanamkan rasa cintanya pada Islam dan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Hadist dari Ibnu Abbas.
“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (H.R Ibnu Abbas)
Selain itu, dalam kitab Al Amali dari Imam Al Baqir serta Imam ash Shadiq pun mengatakan mengenai tahapan awal untuk mengenalkan anak pada Allah SWT. Dalam hadistnya disebutkan bahwa anak di usia 3 tahun, ajarkan kalimat Tauhid "Laila ha illallah" sebanyak tujuh kali. Kemudian saat anak menginjak usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan sang anak kelimat " Muhammad Rasullullah".
Dengan menerapkan kedua kalimat ini, maka diharapkan sang anak pun bisa menanamkan rasa cintanya kepada Allah SWT dan juga Nabi Muhammad SAW. Selain itu, kamu bisa menanamkan rasa cinta sang anak kepada Rasul-Nya dengan menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul. Tentu saja hal ini bisa kamu jadikan sebagai kebiasaan mendongeng sebelum tidur.
Advertisement
2. Mengajari anak-anak mendirikan sholat
Mulailah sejak dini untuk mengajarkan anak-anak kamu sholat. Meskipun tak selalu melaksanakan sholat dengan penuh dan khusuk, namun ini bisa melatih anak bagaimana sholat. Saat anak telah memahami mana arah kanan ataupun arah kiri, kamu bisa mengajarkan mengenai arah kiblat. Setelah itu cobalah untuk mulai mengajaknya sholat.
Kemudian perlahan-lahan ajarilah anak kamu untuk berwudhu. Tentu saja kamu harus memberikan tuntunan yang baik dan tidak membuat sang anak bingung. Saat anak kamu berusis tujuh tahun kamu bisa menyuruhnya untuk ikut melaksanakan sholat. Hal ini juga tertuang dalam sebuah Hadist dari Ahmad dan Abu Dawud.
“Suruhlah anak-anakmu shalat ketika berumur tujuh tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya setelah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
3. Melatih anak ikut berpuasa
Saat bulan Ramadhan tiba, kamu bisa mengikut sertakan anak kamu untuk ikut berpuasa. Ajaklah anak kamu untuk ikut bangun saat waktu sahur tiba. Namun di Indonesia sendiri ada istilah puasa setengah hari. Kamu juga bisa mngajarkan anak kamu untuk berpuasa setengh hari pada awalnya.
Akan tetapi kamu juga harus mengajarkan puasa penuh untuknya. Selain itu, saat berpuasa ini, kamu bisa juga menceritakan kenapa harus berpuasa, ataupun manfaat berpuasa. Meskin tak semua anak kecil dapat memahaminya, akan tetapi masukan ini bisa terekam oleh memory kecilnya.
Advertisement
Kedudukan anak sebagai amanah dan generasi penerus
Dalam agama Islam, anak memiliki kedudukan tersendiri. Sehingga sebagai orang tua kamu haruslah paham bagaimana cara mendidik anak secara islami. Berikut ini beberapak kedudukan anak dalam pandangan islam yang perlu kamu ketahui.
1. Anak sebagai Amanah
Anak-anak merupakan titipan Allah SWT kepada hambanya, sehingga inilah yang menjadikan anak sebagai amanah bagi kamu. Salah satu hal yang perlu kamu lakukan untuk menjaga amanah tersebut dengan baik, tentu saja dengan memberikan pelajaran mengenai islam. Hal ini bisa kamu lakukan sejak dini.
2. Anak sebagai generasi penerus
Tentu saja anak-anak merupakan generasi penuh bangsa dan negara. Selain itu Anak pun nantinya akan menjadi generasi penerus dalam agama. Karena akan menjadi generasi penerus agama, bangsa dan negara, maka tentu saja pendidikan yang diberikan harus layak dan abik.
Kedudukan anak sebagai tabungan amal dan penghibur dunia
3. Anak sebagai tabungan amal
Saat kamu meninggal dunia, maka kamu sudah tak bisa lagi untuk menambah amalan. Akan tetapi kamu bisa memiliki tabungan amal dari anak kamu yang sholeh dan sholehah. Karena doa anak yang sholeh dan sholehah akan terus mengalir bagi orang tuanya.
4. Anak adalah penghibur dunia
Bagi orang tua, memiliki seorang anak tentu saja dapat menjadikannya hiburan tersenidiri. Hal ini karena tingkah laku anak yang menggemaskanlah yang bisa mengobati rasa lelah kamu dengan segala aktivitas.
Advertisement
Hak Anak
Selain mengetahui bagaimana cara mendidik anak secara islami dan juga kedudukan anak, kamu juga harus memahami bagaimana hak anak. Hak anak sendiri mulai ada sejak ia masih ada dalam kandungan, hingga lahir ke dunia.
Saat anak sedang berada di dalam kandungan, maka anak berhak mendapatkan nutrisi yang baik. Tentu saja memperoleh nutrisi yang baik membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik dalam kandungan.
Selain itu, hak anak saat baru lahir ialah, memilih nama yang baik bagi sang anak. Hal ini karena nama pada sang anak merupakan doa tersendiri dari orang tuanya. Jadi tentu saja kamu harus memberikan nama pada anak kamu yang memiliki arti baik.
Selanjutnya ialah Aqiqah. Aqiqah pada anak dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahirannya ataupun kelipatan tujuh. Selain itu, pada bayi laki-laki sebaiknya menyembelih dua ekor kambing.
Sedangkan untuk bayi perempuan satu ekor kammbing. Kemudian bagi anak laki-laki pun berhak mendapatkan untuk di khitan. Meskipun ada juga perempuan yang melakukannya. Khitan sendiri sebagai tanda baligh bagi anak laki-laki.