Liputan6.com, Jakarta Di dunia ini terdapat beragam jenis tumbuhan yang dapat ditemui. Hadirnya tumbuhan memberi keseimbangan dalam ekosistem. Salah satu peran penting tumbuhan adalah membersihkan udara dengan mengubah karbondiosikda menjadi oksigen.
Baca Juga
Advertisement
Jenis tumbuhan yang paling sering ditemui adalah tumbuhan paku. Tumbuhan paku sering ditemui tumbuh secara liar di dinding atau selokan. Namun ada pula tumbuhan paku yang dijadikan tanaman hias bahkan jenis tertentu dapat dikonsumsi.
Berikut ulasan mengenai ciri-ciri tumbuhan paku, jenis, tempat tumbuh dan pemanfaatannya yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber Rabu (13/3/2019)
Mengenal Tumbuhan Paku
Sebelum mengetahui ciri-ciri tumbuhan paku ada baiknya untuk mengetahui apa sebenarnya tumbuhan paku itu. Tumbuhan paku atau yang juga dikenal sebagai pakis-pakisan yang masuk pada kelompok tumbuhan Trachaeophyta atau tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan ini memiliki akar, batang, dan daun sebagai sistem pembuluhnya. Batang tumbuhan paku disebut juga dengan rizom. Rizom terletak dalam tanah.
Tak seperti tumbuhan pada umumnya yang berkembang biak melalui biji, tumbuhan paku berkembang biak dengan mengeluarkan spora.
Spora berada di kotak spora atau sporangium. Sementara kumpulan sporangium berkumpul di dalam sorus yang dilindungi selaput disebut insidium.
Advertisement
Ciri-ciri Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki ciri khas tersendiri. Ciri-ciri tumbuhan paku dapat langsung dilihat melalui tampilannya. Berikut ciri-ciri tumbuhan paku:
1. Memiliki sistem pembuluh angkut baik pada akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku secara anatomi sudah memiliki pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
2. Secara umum, tumbuhan paku dikenal dengan daunnya tumbuh dari tunas yang menggulung dan memiliki rambut halus.
3. Tidak menghasilkan bunga dan buah, melainkan spora untuk berkembang biak.
4. Dapat bereproduksi secara vegetatif dengan pembentukan gemmae dan reproduksi generatif dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
5. Tumbuhan paku dapat berbentuk pohon yang biasanya tidak bercabang, semak, epifit, tumbuhan merambat, mengapung di air, hidrofit, atau berupa terna dengan rimpang yang menjalar di tanah atau humus.
6. Sebagian besar tumbuhan paku hidup di kawasan tropis basah
Jenis Tumbuhan Paku
Setelah mengetahui ciri-ciri tumbuhan paku, jenis dari tumbuhan paku juga perlu diketahui. Jenis tumbuhan paku berdasarkan ukurannya terbagi manjadi dua. Yang pertama adalah mikrofil yang berupa daun kecil tanpa tulang dan tangkai dan yang kedia adalah makrofil yaitu berupa daun berukuran besar.
Berdasarkan fungsinya tumbuhan paku terbagi menjadi sporofil dan tropofil. Sporofil adalah tumbuhan paku yang menghasilkan spora untuk berkembang biak, sementara tropofil merupakan tumbuhan paku yang tidak menghasilkan spora.
Berdasarkan jenis spora yang dihaslikan, tumbuhan paku terbagi pada 3 jenis yaitu:
Paku homospora
Paku ini menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Paku homospora disebut juga berumah satu karena spora akan tumbuh menjadi protalium pembentuk anteridium maupun arkegonium.
Paku heterospora
Paku yang menghasilkan dua jenis spora dengan ukuran yang berbeda. Paku heterospora disebut juga berumah dua. Spora yang berukuran besar atau makrospora berkelamin betina yang akan tumbuh menjadi makroprotalium pembentuk arkegonium. Spora yang berukuran kecil atau mikrospora berkelamin jantan akan tumbuh menjadi mikroprotalium pembentuk anteridium.
Paku peralihan
Paku yang menghasilkan spora berukuran sama, tetapi dengan jenis berbeda seperti berkelamin jantan atau betina. Spora dapat tumbuh menjadi protalium yang akan membentuk salah satu alat kelaminPaku peralihan termasuk berumah dua.
Advertisement
Perkembangbiakan Tumbuhan Paku
Seperti dijelaskan pada ciri-ciri tumbuhan paku, tumbuhan paku mengalami dua daur hidup. Fase pertama disebut sporofit. Sporofit merupakan proses penghasilan spora yang kemudian tumbuh menjadi protalium.
Pada fase kedua yang disebut gametofit, protalium akan membentuk anteridium yang merupakan alat kelamin jantan yang kemudian menghasilkan sperma dan arkegonium yang merupakan alat kelamin betina kemudian menghasilkan ovum.
Seperti pada makhluk hidup lainnya yang mengalami fertilisasi, hasil fertilisasi anteridium dan arkegonium akan menghasilkan zigot yang kemudian akan tumbuh menjadi tumbuhan paku.
Tempat Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku tersebar di seluruh penjuru dunia kecuali pada daerah bersalju abadi dan lautan. Tumbuhan paku cenderung dapat tumbuh subur pada kawasan tropis basah seperti Indonesia.
Total spesies tumbuhan paku yang diketahui mencapai sekitar 12.000, dengan perkiraan 1.300 sampai 3000 lebih spesies tumbuh di kawasan Malesia, wilayah yang membentang dalam zona ekologi Indomalaya hingga Australasia.
Tumbuhan paku cenderung ditemukan pada kondisi tumbuh marginal, seperti tanah hutan yang lembab, tebing perbukitan, menempel dan merayap pada batang pohon atau bebatuan, di dalam kolam atau danau, daerah sekitar kawah vulkanik, serta sela-sela bangunan yang tidak terawat.
Advertisement
Pemanfaatan Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku sering diambil sebagai tanaman hias. Tumbuhan paku hias dapat ditanam dipekarangan, pot, atau dibuat epifit. Paku hias antara lain adalah berbagai paku pedang, paku epifit seperti tanduk rusa, kadaka, Davallia, Drynaria,suplir Adiantum, paku pohon, dan paku air untuk penghias akuarium.
Beberapa jenis paku dapat diolah menjadi sayur yang bisa dimakan, seperti paku sayur atau Diplazium esculentum, kadaka di Taiwan, dan Cyathea yang dikonsumsi oleh orang Maori di Selandia Baru.