Liputan6.com, Jakarta Media sosial seperti Instagram semakin laris manis dengan beragam fitur yang ditawarkan. Selain itu, aktivitas penggunanya dalam menyalurkan hobi fotografi, berbagi momen favorit, berbagi informasi, hingga berjualan online juga dapat ditemukan di aplikasi ini.Â
Baca Juga
Tak hanya menyediakan hiburan, Instagram juga senantiasa mengingatkan penggunanya agar tidak kecanduan. CEO Instagram, Kevin Systrom, merasa perlu membuat penggunanya untuk jeda dari kegiatan online untuk sementara waktu.
Advertisement
Oleh sebab itu, kehadiran fitur Your Activity diharapkan dapat mencegah penggunanya dari candu bermain jejaring sosial.
Namun, terlepas dari inovasi tersebut, nampaknya Instagram belum sepenuhnya membawa dampak positif kepada para penggunanya. Pasalnya, menurut para ahli, Instagram bisa menyebabkan eating disorder alias gangguan pola makan.
Instagram Bisa Sebabkan Eating Disorder
Dilansir Liputan6.com dari The Royal Society for Public Health, Minggu (24/3/2019), kalangan anak muda yang mengakses Instagram cenderung mengalami masalah kesehatan, seperti rasa cemas, depresi, dan penampilan tubuh.
Hal ini juga didukung dengan data dari National Eating Disorders Association di Amerika Serikat, bahwa sebanyak hampir 20 juta wanita dan 10 juta pria di Amerika Serikat pernah mengalami eating disorder selama hidup mereka.
Proporsi terbesar ditempati hampir setengahnya oleh remaja. Mengingat sekitar lebih dari 90 persen pengguna Instagram adalah mereka yang berusia di bawah 35 tahun.
Dengan demikian, tanpa disadari media sosial telah membentuk standar wajah tampan dan cantik tersendiri serta gaya kekinian yang menggiring penggunanya ke jalan yang kurang sesuai dengan norma yang berlaku.
Ditambah, para remaja terbilang masih labil sehingga mereka seringkali hanya ikut-ikutan tren yang sedang ramai.
Advertisement
Hubungan Antara Penggunaan Instagram dengan Eating Disorder
Sebuah penelitian dari Universitas Kolese London mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan Instagram dengan eating disorder. Misalnya, banyaknya unggahan foto atau video dari akun Instagram yang mendorong gaya hidup sehat namun dengan cara yang salah.
Akhirnya, alih-alih hidup sehat, banyak pengikutnya yang justru mengalami gangguan pola makan dan jatuh sakit.
Tidak hanya itu, ada pula cara lain mengenai pengaruh Instagram terhadap gangguan pola makan. Yaitu karena candu yang dialami penggunanya saat mengakses Instagram hingga lupa waktu dan lupa makan.
Tidak jarang orang hanyut karena terlalu asyik melihat konten dalam Instagram. Alhasil, rasa lapar tidak terasa karena fokus otak yang teralihkan.
Tuntutan dalam Mengikuti Tren
Tidak cukup sampai di situ, tuntutan dalam mengikuti tren yang sedang hits pun mempengaruhi pola makan seseorang. Sebagai contoh, tren mengunggah foto makanan yang hendak dimakan dapat mempengaruhi selera makan seseorang.
Sebelum mulai menyantapnya, seseorang akan merasa bosan dengan makanan yang dihidangkan karena lebih fokus pada feed Instagramnya.
Untuk itu, alangkah baiknya untuk menggunakan Instagram dengan bijaksana. Mencari sumber penghilang rasa penat tidak hanya dengan berkutat di Instagram.
Jika memiliki waktu senggang, Anda harus menahan diri untuk membuka media sosial. Isi waktu senggang dengan berbagai kegiatan lain seperti membaca buku, bertemu teman, belajar atau mengerjakan kegiatan lain.
Advertisement