Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi baru mengklaim telah menemukan hubungan antara wanita yang melakukan seks oral dengan pasangan pria mereka dan tingkat keguguran yang berkurang. Ini mungkin terdengar agak meragukan, tapi ada beberapa penjelasan terhadap hal tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Para ilmuwan di Leiden University Medical Center, sebuah rumah sakit perguruan tinggi ternama di Belanda, mengumpulkan sampel dari 97 wanita di bawah usia 36 tahun dengan setidaknya tiga keguguran berturut-turut. Mereka juga memiliki kelompok kontrol dari 137 wanita yang tak mengalami komplikasi dengan kehamilan mereka. Semua wanita diminta untuk mengisi kuesioner untuk melihat demografi, perilaku seksual, kesehatan, dan gaya hidup.
Dilaporkan dalam Journal of Reproductive Immunology, mereka menemukan bahwa hanya 41 dari 71 wanita (56,9 persen) yang mengalami keguguran melakukan seks oral dengan pasangannya, sementara 70 dari 96 (72,9 persen) dari kelompok kontrol melakukannya. Dengan kata lain, mereka yang sering mengalami keguguran lebih kecil atau lebih jarang melakukan seks oral.
Para ahli juga mengklaim bahwa penelitian ini tidak mencari mekanisme yang mendasari hubungan sebab akibat untuk menjelaskan hasil mereka. Terlebih karena korelasi tidak menyiratkan sebab-akibat.
Namun demikian, setelah tim peneliti mempelajari studi ilmiah lainnya, disimpulkan bahwa ini lebih terkait dengan sistem kekebalan tubuh si ibu. Penelitian sebelumnya telah mengaitkan peran sistem kekebalan tubuh selama kehamilan dengan keguguran berulang.
Â
TIdak ada paksaan harus melakukan seks oral
Para peneliti akhirnya mengemukakan gagasan mereka bahwa seks oral memaparkan ibu pada antigen dalam air mani pasangan. Ini membantu si ibu membangun toleransi antigen, membuat respon imun yang lebih kuat pada janin yang dikandung.
"Studi ini menunjukkan peran protektif dari oral seks dalam terjadinya keguguran berulang," ujar para peneliti dalam tulisan seperti dilansir dari Iflscience.com.
Lebih jauh, ini sejalan dengan hipotesis bahwa usus memiliki penyerapan yang paling memadai dalam ketiadaan lingkungan inflamasi serta cairan mani mengandung antigen. Meski demikian, para peneliti mengakui bahwa kelompok sampel mereka kecil dan tidak memberikan bukti sebenarnya bahwa menelan air mani justru membuat tingkat keguguran lebih rendah.
Tentu saja, mereka juga tidak memaksa Anda dan pasangan untuk melakukan seks oral. Tapi bila ini membuat hubungan Anda lebih kuat, kenapa tidak?
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement