Sakit Kepala Selama 30 Tahun, Ternyata Cacing Bersarang di Otak Pria Ini

Pria ini harus mengalami sakit kepala selama 30 tahun karena cacing parasit bersarang di otaknya.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 21 Agu 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 19:00 WIB
Ilustrasi Sakit Kepala
Ilustrasi Sakit Kepala (pixabay.com)

Liputan6.com, Tiongkok - Sakit kepala tentu pernah dialami setiap individu. Namun, pernakah kamu mengalami sakit kepala yang muncul dari waktu ke waktu dan berlangsung sepanjang hari?

Kondisi tersebut tentu menjadi masalah dan membuat aktivitasmu menjadi kacau, bukan? Hal tersebut nyatanya dialami seorang pria di Guangdong, Tiongkok.

Pria bermarga Zhang harus mengalami sakit kepala selama 30 tahun karena cacing parasit bersarang di otaknya.

Melansir World of Buzz, Rabu (21/8/2019), Zhanng dilaporkan mengalami pusing dan migrain sejak 1989. Karena tidak kuat menahan rasa sakit lagi, pria berumur 59 itu memutuskan ke rumah sakit di Guangzhou, untuk mencari tahu persis mengapa dia mengalami sakit kepala selama beberapa dekade.

"Kepalaku mulai sakit pada tahun 1989. Saya juga sakit kepala dan berkeringat di malam hari," kata Zhang kepada media setempat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Cacing Parasit Sepanjang 10 cm

Sakit Kepala Selama 30 Tahun, Ternyata Cacing Bersarang di Otak Pria Ini
(worldofbuzz.com)

Selain sakit kepala, ia juga mengalami epilepsi dan obat yang telah diresepkan oleh dokter dikatakan tidak bekerja sama sekali.

Setelah menjalani pemindaian di rumah sakit, dokter menemukan penyebab di balik sakit kepala pasiennya selama puluhan tahun tersebut. Rupanya, cacing parasit sepanjang 10 cm sudah bersarang di kepalanya selama bertahun-tahun sehingga menyebabkan migran yang tidak pernah berakhir.

 

Cacing Berhasil Dikeluarkan

Melalui operasi, akhirnya dokter berhasil mengeluarkan parasit itu dengan aman dari tengkorak Zhang. Mahluk kecil itu bahkan masih aktif menggeliat meski berada di nampan medis.

Zhang yang tinggal di sebuah desa di pegunungan memiliki kebiasaan makan katak dan ular sebagai bagian dari santapan mereka.

Menurut Yan Xueying, kepala dokter bedah saraf rumah sakit yang menangani Zhang mengatakan bahwa infeksi yang dialami pasiennya mungkin berasal dari air sungai yang diminumnya atau makan katak maupun ular setengah matang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya