Liputan6.com, Jakarta Bermain dengan wahana-wahana yang menantang adrenalin menyenangkan bagi beberapa orang. Namun, suasana akan menjadi tidak menyenangkan ketika sesuatu tak terencana terjadi. Hal yang tak terduga terjadi di Hull Fair, sebuah permainan wahana terbesar di Eropa.
Baca Juga
Advertisement
Wahana yang dibangun setiap awal Oktober ini menjadi mimpi buruk bagi Liz McCollin, ibu dari dua anak yang mengunjungi tempat itu. Jessica (13) dan Joshua (12), kedua anak Liz, menaiki wahana bernama Vertigo yang membawa orang-orang untuk memutar pada sebuah bandul setinggi 40 meter. Tetapi sabuk pengaman dari kedua anak itu tidak terpasang dengan benar.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Bunyi 'Denting'
Dilansir dari Mirror, pada malam yang sama yaitu pada Senin (7/10/2019) seorang wanita berusia 21 tahun terlempar dari wahana bernama Airmax 360 di tempat itu. Liz McCollin dan suaminya mengatakan bahwa mereka mendengar bunyi ‘denting’ ketika bandul itu melewati kepala mereka.
“Aku berkata kepada suamiku 'bisakah kamu mendengar bunyi klik ketika mereka lewat' dan, wajahnya, dia hanya berkata 'itu sabuk pengaman, mereka terlepas’,” ujar Liz McCollin seperti dilansir dari Mirror.
Advertisement
Ketakutan
Mereka langsung berlari kepada petugas wahana setelah menyadari bahwa sabuk pengaman anaknya tidak terpasang dengan benar. Sesaat mereka ingin mengadu kepada petugas, wahana tersebut langsung berhenti.
“Kami berdua bergetar, itu sangat menakutkan. Aku hanya ingin mereka turun dan aman,” kata Liz.
Sadar Ketika Wahana Telah Dimulai
Sebenarnya pengaman bahu terpasang pada Jessica dan Joshua. Namun, sabuk pengaman yang tak terpasang berfungsi agar pengaman bahu tidak terlepas.
Joshua menyadari bahwa sabuk pengamannya tidak terpasang setelah melihat sabuk pengaman berputar di kakinya. Ia tak berhasil meraih sabuk pengamannya karena wahana telah dimulai.
Advertisement
Dibiarkan Ketakutan
Liz mengatakan bahwa petugas tidak melihat kejadian ini sebagai kejadian yang serius. Bahkan suami Liz mengatakan bahwa berbicara dengan petugas-petugas tersebut hanyalah membuang-buang waktu. Anak-anak mereka juga dibiarkan ketakutan oleh petugas.
“Kami meninggalkan pameran setelah satu jam merasa mual dan semua kaget dan anak-anak ketakutan. Kami hanya tidak ingin berada di sana. Ini memalukan,” tutur Liz.
Penulis:
Timothy Juliano
Universitas Multimedia Nusantara