4 Kesalahan Terbesar yang Dilakukan Generasi Milenial dengan Uang Mereka

Generasi milenial adalah golongan yang mengerti keuangan tapi juga kerap membuat beberapa kesalahan finansial.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 01 Nov 2019, 12:01 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2019, 12:01 WIB
Ilustrasi Generasi Milenial (iStockphoto)
Generasi Milenial Tidak Menyadari Bahwa Masalah Kesehatan Tengah Mengintai Mereka Gara-gara Kebiasaan Buruk yang Mereka Kerjakan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Generasi milenial adalah golongan yang mengerti keuangan tapi juga kerap membuat beberapa kesalahan finansial. Survei dari Insider dan Morning Consult menunjukkan hampir sepertiga dari generasi milenial memiliki kesalahan finansial yang lebih buruk dibanding yang mereka kira 10 tahun lalu.

Berikut beberapa kesalahan mendasar dari generasi milenial seperti dilansir dari AOL.

1. Cenderung menunda menabung

Pemimpin redaksi Money Under 30, Yoni Dayan mengatakan kepada Business Insider bahwa generasi milenial cenderung menunda-nunda secara finansial. Saat memulai karier dan tak memiliki banyak uang, generasi milenial cenderung berpikir menunggu beberapa tahun lagi saat memiliki potensi penghasilan yang lebih tinggi agar menabung tak terasa menyakitkan.

"Sayangnya, sulit untuk mematahkan mentalitas ini," kata Dayan.

Hal ini dikarenakan logika tersebut memang biasa dilakukan dalam setiap tahap karier seseorang. Padahal seharusnya milenial sudah mulai menabung sejak dini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Gaya hidup yang fokus pada pengeluaran, bukan menabung

Gaji Padahal Naik, Kenapa Masih Selalu Habis?
Hingga saat ini masih banyak orang yang terjebak dalam pemborosan yang selalu dilakukan tiap bulan setelah menerima gaji.

Ashley Dixon, CFP di Gen Y Planning mengatakan bahwa menghabiskan penghasilan sebelum menyimpannya dapat membuat efek bola salju.

"Jika Anda membeli atau menyewa rumah, mobil, pakaian, gawai, dan makanan, kemudian tak ada yang tersisa untuk ditabung untuk masa pensiun, keadaan darurat, atau liburan, Anda akan selamanya mencari lebih banyak uang atau berhutang," katanya.

Ia menyarankan untuk menempatkan 20% dari pendapatan untuk ditabung dalam bentuk apapun, sebelum menentukan untuk dibelanjakan.

 

3. Tidak mempersiapkan dana darurat

Praktis! Begini Cara PayLater Bantu Kamu Saat Butuh Dana Darurat
Praktis! Begini Cara PayLater Bantu Kamu Saat Butuh Dana Darurat

Kebanyakan milenial mengaku bahwa bila mereka harus membayar biaya tak terduga, mereka akan meminta bantuan dari teman atau keluarga. Tidak mengherankan, karena masih banyak dari generasi milenial yang tinggal dengan orang tua mereka.

Dayan mengatakan bahwa rata-rata generasi milenial membelanjakan lebih dari setengah penghasilan untuk kebutuhan kecil seperti ponsel, bahan makanan, asuransi kesehatan, sewa kamar/rumah, dll.

"Generasi milenial dapat memerangi ketidaksiapan akibat pengeluaran yang tak terduga dengan dana darurat," ujar Dayan.

"Ini mungkin menakutkan, tapi dengan menyisihkan sejumlah kecil tiap bulan, mereka dapat lebih yakin dengan kesehatan keuangan mereka dan kemampuan untuk mengatasi pengeluaran tak terduga."

 

4. Tidak memperhatikan kredit mereka

Ilustrasi Startup
Ilustrasi Startup - Kredit: rawpixel via Pixabay

"Milenial sama sekali tak sadar atau tertarik pada kredit," kata Dayan.

Menurutnya, kredit adalah pedang bermata dua. Memiliki kredit yang baik dapat membuat pinjaman dan hipotek jauh lebih murah, sementara kredit buruk akan menenggelamkan Anda.

"Generasi milenial perlu mulai lebih peduli dengan skor kredit mereka."

Survei terbaru oleh Business Insider dan Morning Consult mengungkapkan bahwa hanya sedikit lebih dari seperempat milineal yang memiliki skor kredit 700 atau lebih tinggi.

Skor kredit yang baik dapat menentukan apakah Anda disetujui untuk hipotek, pinjaman otomatis, atau kartu kredit baru. Ini juga mempengaruhi persyaratan pinjaman, termasuk tingkat bunga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya