Orang Tua Dikarantina, Bocah Disabilitas Tewas Karena Tak Ada yang Merawat

Insiden ini menimbulkan kemarahan publik

oleh Sulung Lahitani diperbarui 09 Feb 2020, 13:12 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2020, 13:12 WIB
Orang Tua Dikarantina, Bocah Disabilitas Tewas Karena Tak Ada yang Merawat
Doc: Nextshark

Liputan6.com, Hubei - Seorang remaja dengan cerebral palsy meninggal setelah ayah dan saudara lelakinya dikarantina karena dicurigai terinfeksi virus Corona. Menurut BBC, remaja 16 tahun yang diidentifikasi sebagai Yan Cheng itu diduga tewas karena tak dapat memberi makan dirinya sendiri dengan kondisinya tersebut.

Jasadnya ditemukan di rumahnya di Kota Huajiahe di Provinsi Hubei, China pada hari Rabu, seminggu setelah ayah dan saudara laki-lakinya ditempatkan di karantina.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Netizen marah

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Insiden itu memicu kemarahan publik di media sosial dan berujung pada pemecatan walikota Huajiahe dan sekretaris Partai Komunias setempat.

 


Meminta bantuan lewat Weibo

Ilustrasi aplikasi Weibo.
Ilustrasi aplikasi Weibo. (iStockphoto)

Sebelum kematian Yan Cheng, sang ayah sempat meminta bantuan pada netizen lewat Weibo, media sosial China. Ia meminta bantuan karena putranya ditinggalkan sendirian di rumah tanpa makanan atau air.

Setelah berita kematian bocah itu muncul, pejabat setempat mengumumkan bahwa kasus itu akan diselidiki.

 


Selanjutnya

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Pekerja menyemprot tempat sampah di luar Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Provinsi Hubei tempat keluarga bocah itu tinggal adalah salah satu wilayah yang terkena wabah virus Corona. Hingga kini, virus Corona telah menyebar ke 27 negara di seluruh dunia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya