Kembali Masuk Sekolah Usai Lockdown, Bocah Ini Lupa Wajah Gurunya

Liputan6.com, Jakarta - Usai menjalani lockdown selama kurang lebih lima bulan lantaran pandemi Corona Covid-19, kini aktivitas warga di China telah kembali normal. Siswa-siswa sekolah pun telah kembali belajar di sekolah masing-masing.

Tentu saja tak sedikit siswa yang sangat senang kembali lagi ke sekolah usai sekian lama tak berjumpa dengan teman dan juga para guru.

Tapi rupanya kembali ke sekolah usai sekian lama libur menyisakan pengalaman lucu bagi seorang siswa di provinsi Henan, China. Bagaimana tidak, siswa Taman Kanak-Kanak berusia 4 tahun tersebut justru menangis di hari pertamanya kembali ke sekolah.

Pasalnya bocah ini mengaku tak bisa mengingat di mana kelasnya dan juga lupa dengan wajah gurunya sendiri.

Melansir dari South China Morning Post, Kamis (14/5/2020), bocah 4 tahun tersebut menangis saat kembali ke sekolah di hari pertamanya lantaran tak bisa menemukan di mana kelasnya berada.

Tak hanya itu, dia juga tak bisa mengenali gurunya padahal dia sedang berbincang dengan gurunya sendiri. Momen tersebut pun diunggah dalam sebuah video berdurasi 1 menit 27 detik.

Pada video tersebut seorang wanita yang merupakan guru bocah tersebut bertanya mengapa bocah yang mengenakan jaket biru tersebt menangis.

“Kamu tak bisa menemukan di mana kelasmu? Siapa gurumu?” tanya sang guru.

“Tidak tahu,” jawab sang bocah sambil menangis.

“Coba lihat aku, apakah aku terlihat seperti ibu guru Ma?”

“Saya lupa,” ujarnya masih sambil menangis.

“Usai menghabiskan waktu berbulan-bulan di rumah selama lockdown, bocah ini lupa di mana kelasnya dan seperti apa wajah gurunya. Meski dirinya sedang berdiri tepat di depan gurunya tersebut,” tulis keterangan pada video tersebut.

Namun, keesokan harinya bocah ini berhasil mengingat kembali wajah sang guru yang bernama Miss Ma. Sambil tersenyum bocah tersebut menyapa Miss Ma dan masuk ke kelasnya.

Video ini pun menjadi viral dan menuai beragam komentar warganet.

“Dia sangat menggemaskan,” ujar seorang warganet.

“Mungkin saja sang guru memotong rambutnya atau mengenakan masker sehingga dia tak bisa mengenalinya,” timpal warganet lain.

“Masa karantina ini terlalu lama sehingga bocah tersebut tak bisa mengenali gurunya lagi,” komentar warganet lainnya.