Liputan6.com, Taiwan - Seorang kurir pengantar makanan sekaligus seorang ayah tunggal harus bekerja di tengah pandemi Corona atau COVID-19 agar bisa menghidupi putranya. Bahkan ia rela ikut serta membawa putranya berkeliling sampai kelelahan.
Baca Juga
Advertisement
Di masa pandemi seperti saat ini, tak sedikit orang yang kehilangan pekerjaannya. Sementara, mereka yang menjadi tulang punggung keluarga harus menghasilkan uang agar bisa menghidupi istri dan anaknya di rumah.
Hal itu juga dialami seorang ayah tunggal asal Taiwan. Ia harus bekerja dua pekerjaan sekaligus dalam sehari untuk bisa menghidupi putra semata wayangnya.
Seorang ayah tunggal
Pria bernama Lin tersebut bekerja sebagai pekerja konstruksi pada siang hari mulai pukul 08.30 sampai 17.30. Kemudian, ia bekerja sebagai kurir pengantar makanan paruh waktu, mulai pukul 18.00 sampai pukul 22.00. Jika dihitung dalam sehari, Lin bekerja selama lebih dari 13 jam.
Kondisinya sebagai ayah tunggal membuat ia terpaksa membawa putranya yang masih berusia tiga tahun lantaran tak ada seorang pun di rumah yang bisa merawatnya.
Ia mengaku telah berpisah dengan istrinya sejak lama, melansir dari World of Buzz (2/6/2020). Sejak saat itulah ia harus merawat putranya seorang diri.
Advertisement
Putranya terkantuk-kantuk saat ikut ayahnya bekerja
Kisah ini diunggah akun Twitter @KAMIcomphnews hingga menjadi perbincangan viral. Dalam unggahannya terdapat foto dirinya yang sedang mengantar makanan sambil membawa putranya.
Dalam foto tersebut juga terlihat anak itu terkantuk-kantuk di atas motor dengan menggunakan helm dan kotak makanan yang diikat di punggungnya agar ia tak terjatuh.
UBER DAD BRINGS SON TO WORK! Single Dad Who Works as Uber Eats Rider, Brings His Son to Work#heartbreaking #UBER📷OHPAMA FB pic.twitter.com/PRBxQ9DiaJ
— KAMI (@KAMIcomphnews) May 30, 2020
Respons Warganet
Namun, terkadang Lin menempatkan anaknya di depan agar dapat mengawasinya. Ia juga menceritakan, putranya sering membantu dirinya seperti membawakan pesanan makanan untuk kustomernya.
Foto-foto yang beredar luas di media sosial tersebut pun menuai berbagai macam respons warganet. Tak sedikit dari mereka yang kasihan dan tak tega melihat kondisi anak itu.
Advertisement