Berat Badan Naik Drastis Usai Kehilangan Kekasih, Gajah di Jepang Jalani Diet Ketat

Tubuh yang sehat dibutuhkan karena gajah tersebut akan menjalani upaya inseminasi buatan

oleh Sulung Lahitani diperbarui 25 Jun 2020, 20:01 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 20:01 WIB
Gajah
Ilustrasi Foto Gajah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, seperti manusia gajah juga bisa mengalami patah hati. Patah hati tersebut kemudian berujung dengan makan yang banyak sehingga berat badan pun naik. Kisah tersebut terjadi di kebun binatang di Jepang. 

Meski memang gajah dengan ukuran tubuh yang besar tampak menggemaskan, namun gajah yang satu ini kondisi kesehatannya harus dipantau untuk mendukung upaya terobosan dalam inseminasi buatan. Demikian menurut laporan Kyodo. 

Mao yang berusia 18 tahun, beratnya bertambah sekitar 500 kilogram setelah kematian pasangannya pada November tahun lalu. Kini petugas kebun binatang dibantu pengunjung, berusaha agar berat badan Mo kembali ke ukuran semula.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target turun berat badan yang cukup banyak

Ilustrasi Gajah (iStock)
Ilustrasi Gajah (iStock)

Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan peluang keberhasilan membiakkan gajah secara artifisial pertama di Jepang.

Sejak 1 Juni 2020, pengunjung Kebun Binatang Morioka di Prefektur Iwate, Jepang timur laut, telah membantu Mao berjalan bolak-balik antara kedua ujung kandang dengan menawarkan makanan seperti pisang dan apel di atas pagar. Untuk mendapatkan makanan itu, Mao perlu berjalan 60 meter hingga 15 kali sehari.

Mao memiliki berat 3.940 kg pada Sabtu lalu, turun sekitar 210 kg dari akhir Januari 2020, tetapi target beratnya 3.600 kg.

Sempat kehilangan nafsu makan

Ilustrasi gajah
Ilustrasi gajah (AFP)

Setelah kematian pasangannya, Taro, sekitar satu setengah tahun yang lalu, Mao kehilangan nafsu makan. Petugas kebun binatang merespons dengan memberikan makanan berkalori lebih tinggi untuk menjaga berat badannya.

Sejak itu, berat badan Mao makin bertambah. Dengan penurunan berat badan diharapkan akan membantu Mao bersalin lebih aman.

Kondisi kesehatannya akan dimonitor

Ilustrasi gajah
Ilustrasi gajah (Dok.Unsplash)

"Kami akan memonitor kondisi kesehatan Mao dan menjadi kreatif dengan menu dan jumlah waktu makan," jelas seorang petugas kebun binatang.

"Saya menanti-nantikan bayi gajah Jepang pertama yang dilahirkan melalui inseminasi buatan," Hiroki Matsumoto, seorang dokter gigi lokal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya