Liputan6.com, Jakarta Pernah bertanya-tanya seperti apa bau luar angkasa? Kini Anda bisa menemukan jawabannya dari parfum yang dikembangkan NASA bersama seorang ahli kimia.
Baca Juga
Advertisement
Parfum dengan nama Eau de Space itu merupakan kreasi Steve Pearce, seorang ahli kimia dan pendiri Omega Ingredients. Parfum tersebut dikembangkan dengan tujuan membantu para astronot terbiasa dengan aroma luar angkasa.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Butuh waktu empat tahun
Awalnya, Steve dikontak oleh NASA pada tahun 2008 untuk menciptakan kembali aroma luar angkasa. Ini merupakan misi badan antariksa itu untuk menghilangkan rasa kaget para astronot saat berada di luar angkasa.
Melansir dari UNILAD, butuh waktu empat tahun bagi pria itu untuk menyempurnakan aromanya. Steve mendapat ide dari akun astronot yang menggambarkan aroma luar angkasa sebagai "campuran bubuk mesiu, steak seared, raspberry, dan rum."
Â
Advertisement
Seperti bau mesiu
Ini sesuai dengan pernyataan seorang astronot yang pernah bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) saat ditanya mengenai aroma luar angkasa.
"Itu seperti bau dari pistol, tepat setelah melontarkan peluru atau tembakan. Kupikir baunya seperti bau yang pahit selain berasap dan terbakar," ucap Peggy Whitson seperti dikutip dari NDTV pada Selasa (29/6/2020).
Â
Ingin produksi massal
Untuk mewujudkan hal tersebut, tim Eau de Space mencari dukungan masyarakat lewat Kickstarter untuk membantu publik mendapatkan aroma luar angkasa.
"Kami butuh bantuan masyarakat untuk memproduksi massal parfum ini sehingga semua orang dapat merasakan aroma luar angkasa," tulis tim tersebut.
Advertisement
Mendapat banyak dukungan
Dalam pembaruan yang diunggah, mereka telah berhasil mendapatkan 391 pendukung dari seluruh dunia dengan uang terkumpul sebesar 20 ribu dollar AS. Manajer produk Eau de Space, Matt Richmond berharap aroma itu akan meningkatkan minat dalam pembelajaran sains, teknologi, teknik, dan matematika.