Studi: Orang Pesimis Lebih Sulit Tidur di Malam Hari

Ditemukan fakta baru bahwa orang yang memiliki sifat pesimis cenderung lebih sulit tidur di malam hari.

oleh Camelia diperbarui 15 Jul 2020, 16:01 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 16:01 WIB
20160303-Ilustrasi Insomnia-iStockphoto
Ilustrasi Insomnia atau Susah Tidur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penting bagi kita untuk memiliki sifat optimis dalam menjalani hidup. Memiliki sifat optimis bermanfaat dalam segala hal sehingga mampu membuat hidup lebih mudah.

Sebaliknya, jika memiliki sifat pesimis tentunya akan menghambat kita untuk mencapai keberhasilan dalam hidup.

Berbicara mengenai sifat pesimis, rupanya ditemukan fakta baru bahwa orang yang memiliki sifat pesimis cenderung lebih sulit tidur di malam hari.

Dikutip dari World of Buzz, Rabu (15/7/2020), studi ini dilakukan oleh peneliti dari Universitas Kedokteran Wina di Austria. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gangguan tidur

20160303-Ilustrasi Insomnia-iStockphoto
Ilustrasi Insomnia atau Susah Tidur (iStockphoto)

Penelitian tersebut mendata 1.004 warga di Australia dan melakukan sejumlah survei tentang kebiasaan tidur mereka secara umum dan faktor-faktor lain seperti pekerjaan mereka, serta mengukur optimisme mereka menggunakan tes yang divalidasi.

Mereka menemukan, peserta yang memiliki sikap optimistis 70 persen lebih kecil menderita gangguan tidur dan insomnia daripada mereka yang lebih pesimis.


Sifat optimis bermanfaat bagi kesehatan

Bersabar dan Tetap Optimis
Ilustrasi Mencari Lowongan Pekerjaan Credit: pexels.com/Ekaterina

Rupanya dalam penelitian sebelumnya ditemukan bahwa memiliki sifat optimis bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Mulai dari minimnya risiko terkena penyakit kronis hingga memiliki harapan hidup yang lebih tinggi. 

Para peneliti mengatakan bahwa penemuan baru, yang telah diterbitkan dalam Journal of Sleep Research, dapat menunjukkan bahwa mereka yang optimistis lebih sehat karena kualitas tidur mereka lebih baik.

“Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang optimis melakukan lebih banyak olahraga, lebih sedikit merokok dan makan makanan yang lebih sehat,” ujar Jacob Weitzer, ketua peneliti studi ini.


Cara untuk lebih optimis

perempuan bahagia dan positif
ilustrasi perempuan optimis/Photo by Matheus Ferrero on Unsplash

Lebih lanjut, para peneliti mengatakan bahwa seseorang dapat meningkatkan rasa optimisme melalui berbagai latihan, seperti metode Best Possible Self.

"Ini melibatkan upaya untuk membayangkan suatu cita-cita dan menuliskan bagaimana kehidupan terbaik seseorang bisa terlihat di masa depan. Setelah beberapa minggu berlatih secara teratur, ini dapat membantu meningkatkan tingkat optimisme seseorang," jelas Weitzer.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya