Tak Selalu Berdampak Buruk, Ini Sisi Positif Pandemi Covid-19 di Indonesia

Rupanya tak selalu buruk, ada juga beberapa sisi positif dari adanya pandemi Covid-19 di Tanah Air.

oleh Henry diperbarui 21 Jul 2020, 21:01 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 21:01 WIB
Kabar Baik Bayi Usia 50 Hari Positif Covid-19 Asal Cirebon Sembuh
ilustrasi virus corona covid-19copyright by diy13 (Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 masih terus mewabah di Tanah Air. Hingga kini telah terdapat lebih dari 89 ribu kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Seperti yang kita semua ketahui pandemi Covid-19 memang berdampak kurang menguntungkan bagi banyak orang. Hal ini lantaran banyak kegiatan yang terhenti karena kita diharuskan lebih banyak berada di rumah.

Namun di setiap peristiwa, selalu ada pelajaran yang bisa kita petik, termasuk di saat pandemi seperti sekarang ini. Pandemi Covid-19 memang sudah menelan banyak korban dari korban jiwa sampai perekonomian, namun bukan berarti tak ada sisi positif yang dapat diambil.

Meski begitu, Tim Komunikasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, di sisi lain pandemi ini telah meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tingkatkan kepedulian masyarakat

Reisa Broto Asmoro
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Reisa Broto Asmoro mengatakan IDAI sebut tantangan imunisasi masa pandemi COVID-19 saat konferensi pers secara virtual di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (30/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Sejak terjadinya wabah corona, masyarakat Indonesia terlihat saling membantu dalam menangani pandemi ini. Mulai dari para dokter yang rela bekerja siang malam untuk menangani pasien yang terdampak corona. Lalu banyak orang yang membentuk komunitas untuk membantu warga yang membutuhkan.

Begitu juga dengan media yang tak pernah berhenti menyebarkan informasi terkait Covid-19. Hal itu mengisyaratkan semangat gotong royong belum hilang dari masyarakat kita.

"Untuk kesekian kalinya bangsa Indonesia menunjukkan gotong royong. Para tenaga medis yang bekerja 24 jam, tim gugus tugas yang selalu update kinerja, masyarakat yang saling membantu, dan media yang selalu update informasi," ucap Reisa di akun Youtube BNPB pada 11 Juli 2020.


Gaya hidup lebih bersih dan sehat

Tren Bersepeda Ramaikan CFD
Warga berolahraga saat kegiatan Car Free Day (CFD) di Kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Pada CFD pertama di masa PSBB Transisi, warga Ibu Kota terlihat lebih memilih bersepeda sebagai sarana olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Reisa mengatakan, ini merupakan visi yang sangat bagus untuk menuju Indonesia yang lebih baik. "Kegiatan baik ini bisa menuju Indonesia yang lebih baik dan ini yang diidam-idamkan banyak orang," ucapnya.

Selain kepedulian, masyarakat Indonesia juga telah berhasil mengubah gaya hidupnya menjadi lebih bersih dan higienis. Di antaranya, kebiasaan masyarakat yang jadi lebih rajin mencuci tangan, memakai masker, serta menjaga jarak.


Budaya yang lebih baik

Selalu Optimis Bersama Kita Bisa Bantu Sesama Terdampak Pandemi COVID-19, Caranya?
Banyak komunitas dan para tenaga medis yang terdampak pandemi global virus Corona (COVID-19). ©Shutterstock

Selain itu, dunia lebih ramah lingkungan karena penerbangan maupun perjalanan jarak jauh, yang tinggi emisi karbonnya dibatasi selama pandemi. Bahkan mulai banyak orang yang bersepeda kembali, yang menjadi tren positif.  "Dalam beberapa waktu, langit kota kembali biru dan udara lebih segar dibanding beberapa tahun lalu," tutur dokter Reisa.

Semangat gotong royong masyarakat Indonesia yang solid juga terbukti dengan telah terkumpulnya banyak bantuan baik berupa uang maupun barang.

Lalu, puluhan ribu relawan bekerja dan ribuan dokter siap siaga 24 jam untuk memastikan Covid-19 tidak merajalela. Dari kader desa sampai Gugus Tugas daerah, semua bergerak untuk pastikan kita menjaga keselamatan orang lain.

"Saya yakin kebiasaan baru masyarakat Indonesia ini akan menjadi budaya kita yang lebih baik. Dengan terbiasa menjaga jarak, masyarakat juga akan lebih tertib dalam mengantre. Mencuci tangan juga merupakan pola perilaku yang higienis," pungkas dokter Reisa Broto Asmoro.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya