Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dibuka Lagi, Catat Persyaratannya

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango di kawasan Cibodas, Cipanas, Jawa Barat, dibuka kembali. Pembukaan bertujuan menggerakkan perekonomian dari sektor pariwisata alam.

oleh Henry diperbarui 26 Agu 2020, 06:01 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2020, 06:01 WIB
Pemandangan Gunung Gede Pangrango, di wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Pemandangan Gunung Gede Pangrango, di wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Ada kabar gembira bagi para pendaki gunung ataupun pencinta wisata alam bebas. Wisata alam dan perkemahan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), dibuka kembali pada Selasa 25 Agustus 2020. Wisata alam di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu sebenarnya sudah dibuka lagi sejak 10 Juli 2020.

Hanya saja, ketika itu belum semua fasilitas dan wahana dibuka, terutama jalur pendakian. Pihak Balai Besar TNGGP masih mempersiapkan protokol kesehatan yang akan diterapkan untuk pendakian. Setelah sempat menguji coba selama empat hari pada 20 hingga 23 Agustus 2020, TNGPP kini sudah resmi dibuka kembali.

Keputusan tersebut tertuang pada Surat Edaran Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Nomor: SE.959/BBTNGGP/Tek.2/8/2020 tentang Pembukaan Kembali Pendakian Gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Dalam akun instagram resminya, pihak TN Gunung Gede Pangrango menyatakan pembukaan kembali jalur pendakian bertujuan menggerakkan perekonomian dari sektor pariwisata alam. Termasuk, membantu memulihkan psikis masyarakat selama terisolasi di masa pandemi.

"Pemulihan kondisi psikologis masyarakat khususnya pendaki pasca-isolasi dan PSBB, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui multiplier effect yang ditimbulkan serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari jasa lingkungan," tulis unggahan TN Gede Pangrango dalam unggahannya pada Senin, 24 Agustus 2020.

"Maka mulai tanggal 25 Agustus 2020 Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango membuka kembali aktivitas pendakian dengan tetap diwajibkan mengikuti protokol kesehatan pada masa new normal dari kebijakan masing-masing kabupaten," sambungnya.

Video Pilihan

Uji Coba Pembukaan

Pecinta dan Pemilik Land Rover Berkumpul di Kaki Gunung Gede Pangrango
Pemilik dan pecinta Land Rover yang tergabung dalam Indonesia Land Rover United (ILRU) ketika menggelar kamping bersama di kaki Gunung Gede Pangrango, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/12). Kegiatan digelar setiap 2 tahun sekali. (Liputan6.com/Pool/ILRU)

Sebelumnya, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sudah dibuka, namun pembukaan hanya berstatus uji coba. Para pendaki hanya bisa mendapatkan surat Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) secara langsung di Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Jika Anda berniat mendaki ke Gunung Gede Pangrango, pendaftaran hanya bisa dilakukan secara daring melalui laman gedepangrango.org. Dalam laman itu dijelaskan, setiap pendaki akan diwajibkan membawa surat sehat dari dokter.

Tutup Sejak Akhir Tahun

Gunung Gede Pangrango Resmi Dibuka Lagi, Simak Persyaratan Pendakiannya
Gunung Gede Pangrango Resmi Dibuka Lagi, Simak Persyaratan Pendakiannya. (dok.Instagram @tn_gedepangrango/Henry)

Jika lupa membawa surat sehat dari dokter, pendaki bisa memeriksa kesehatan yang disediakan pengelola Taman Nasional dengan biaya Rp25 ribu. Sebelumnya, Taman Nasional Gede Pangrango telah tutup sejak 31 Desember 2019.

Penutupan ini dalam rangka pemulihan ekosistem, kegiatan operasi bersih, dan mengantisipasi cuaca ekstrem. Namun penutupan diperpanjang sejak pertengahan Maret 2020 karena pandemi corona Covid-19

Protokol Kesehatan

Banner Cara Pakai Masker yang Benar
Banner Cara Pakai Masker yang Benar (Liputan6.com/Abdillah)

TNGGP baru dibuka kembali pada 10 Juli 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan pengunjung perkemahan dan wisata di kawasan tersebut selama era new normal atau adaptasi kebiasaan baru. Para pengunjung dan petugas harus memakai masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan sarung tangan jika memungkinkan, menjaga jarak antar-pengunjung, menjaga etika batuk bersin.

Lalu, mengisi tenda 50 persen dari kapasitas tenda bagi kegiatan perkemahan, menjaga jarak antar-tenda bagi kegiatan perkemahan, menggunakan peralatan dan perlengkapan secara pribadi dan meminimalkan penggunaan secara bersama, memenuhi kuota perkemahan dan wisata, menjaga kebersihan di lingkungan wisata TNGGP serta sehat jasmani dan rohani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya