Catat, Ini Deretan Risiko Jika Anda Malas Mengganti Celana Dalam

Rasa gatal hingga infeksi saluran kemih dapat terjadi apabila Anda jarang mengganti celana dalam.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2020, 17:01 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 17:01 WIB
Mengobati Kandidiasis Vagina
Ilustrasi Penyakit Kandidiasis Vagina Credit: pexels.com/Olenka

Liputan6.com, Jakarta Mengganti pakaian secara rutin setiap hari tentu menjadi hal yang lumrah dilakukan banyak orang. Tak hanya untuk menjaga kebersihan hal ini juga guna mencegah berbagai penyakit. 

Hal ini juga berlaku untuk pakaian dalam terutama celana dalam. Namun masih banyak yang mengabaikan hal tersebut dan mengganti celana dalam tidak secara rutin.

Berhati-hatilah jika kalian melakukan kebiasaan buruk tersebut. Pasalnya ada beberapa risiko yang mengintai Anda jika malas mengganti celana dalam secara rutin. Berikut hal yang dapat terjadi pada tubuh Anda jika tidak cukup sering mengganti celana dalam dilansir dari Bustle.

Saksikan Video Pilihan Dibawah Ini:


1. Kulit Anda Akan Gatal

Merasakan Perih dan Gatal
Ilustrasi Kulit Wajah Perih dan Gatal Credit: freepik.com

Hal yang satu ini bisa sangat mengganggu jika terjadi di sekitar bagian kewanitaan Anda. Celana dalam yang tidak dicuci dapat mengiritasi kulit sehingga membuat Anda ingin menggaruknya terus menerus. Itu terjadi karena penumpukan bakteri di pakaian dalam yang berpindah ke kulit.

Meskipun efek samping ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tapi jika tidak diatasi iritasi itu dapat mengakibatkan sesuatu yang lebih serius untuk jangka panjang.


2. Anda Bisa Mengalami Luka Atau Ruam

Tak Perlu Panik, Atasi Ruam Kulit Bayi dengan Langkah Ini
Kulit bayi yang begitu sensitif dapat menyebabkan ruam dengan mudah dan berikut langkah mengatasinya

Pertama akan muncul rasa gatal, lalu muncul rasa sakit atau ruam. Jika diabaikan, ini dapat menyebabkan tonjolan atau kemerahan yang terlihat serta tidak nyaman untuk dirasakan. Ini berarti bakteri pada celana dalam Anda mulai bekerja dan bakteri tidak akan hilang kecuali jika Anda mengobatinya.

Jenis ruam umum yang mungkin Anda lihat sebagai akibatnya adalah ruam panas. Ini sangat tidak nyaman dan gatal serta dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama jika Anda tidak segera memeriksakannya ke medis dan rutin mengganti pakaian dalam.


3. Aroma Vagina Berbau

Bau Tubuh yang Tidak Sedap
Ilustrasi Bau Tubuh yang Tidak Sedap Credit: pexels.com/pixabay

Jika malas mengganti celana dalam dalam waktu panjang akan berakibat munculnya perbedaan aroma yang berasal dari bagian kewanitaan Anda. Anda mungkin akan mencium sesuatu yang apek atau berbeda karena kurangnya udara segar yang didapat dari celana dalam yang lama. Semakin lama Anda mengenakan pakaian dalam yang sama, semakin besar kemungkinan bau aneh akan menumpuk.


4. Infeksi Jamur

Infeksi Jamur pada Selangkangan dan Cara Mengatasinya
Infeksi Jamur pada Selangkangan dan Cara Mengatasinya

Hal ini sangat mungkin terjadi jika Anda tidak rutin mengganti celana dalam. Celana dalam yang telah berkeringat perlu diganti secara teratur, sama seperti Anda tidak bisa duduk-duduk dengan pakaian renang yang basah jika terlalu lama.

Jamur dan bakteri akan berkembang biak di lingkungan yang lembab, jadi jangan beri mereka kesempatan untuk berkembang biak menjadi infeksi yang menjengkelkan.

Jika Anda tipe wanita yang lebih memilih pakaian dalam non-katun tetapi tidak sering menggantinya, Anda berisiko lebih tinggi terkena infeksi. Hindari juga pakaian dalam yang terbuat dari nilon dan renda karena akan terasa lebih panas.


5. Berisiko Mengidap Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Organ Intim Wanita
Organ intim

Infeksi saluran kemih atau ISK terjadi ketika bakteri merayap naik ke saluran kemih dan itu dapat terjadi dengan berbagai cara.

Misalnya, jika Anda pernah mengenakan celana dalam yang sama selama beberapa waktu, ada kemungkinan partikel kotoran telah mengendap di kain. Jika dibiarkan Anda akan terkena ISK dan harus segera mengunjungi dokter.

Sering mengganti celana dalam dan mencucinya dengan air panas akan membunuh bakteri jahat serta mencegah infeksi terjadi pada vagina Anda.

Penulis

Fayola Gishlaine

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya