Suka Berjemur di Pagi Hari, Ini Cara yang Aman Melakukannya

Dengan berjemur Anda dapat memenuhi kebutuhan vitamin D, tetapi berapa lama waktu yang optimal untuk berjemur?

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2020, 09:53 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2020, 09:01 WIB
Luna Maya
Luna Maya berjemur (Instagram/lunamaya)

Liputan6.com, Jakarta - Paparan dari sinar matahari bermanfaat untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh Anda. Tantangannya yaitu menyeimbangkan perlindungan kulit dari paparan sinar matahari yang berlebihan untuk mendapatkan manfaat vitamin D.

Khawatir tentang risiko kanker kulit dan penuaan, banyak otoritas kesehatan terus memperingatkan penggunaan sunblock atau sunscreen saat berada di tempat terbuka.

Faktor sulit untuk mencapai keseimbangan sinar matahari yang tepat yaitu, bagi orang yang memiliki kulit gelap akan menghasilkan lebih sedikit vitamin D daripada mereka yang berkulit cerah, begitu pula orang dewasa ketimbang yang lebih muda.

Melansir dari health.usnews.com, berikut ini cara yang aman dalam berjemur:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Strategi berjemur yang lebih aman

ilustrasi berjemur/pixabay
ilustrasi berjemur/pixabay

"Anda seharusnya tidak boleh terkena paparan matahari yang berlebihan," kata Dr. Michael Holick, seorang profesor kedokteran, fisiologi dan biofisika di Kampus Medis Universitas Boston.

Itulah yang meningkatkan risiko melanoma dan kanker kulit lainnya. Jika Anda memutuskan untuk membatasi, paparan sinar matahari tanpa pelindung demi vitamin D, ia menyarankan Anda untuk mengikuti aturan praktis berikut:

  1. Selalu lindungi wajah dan bagian atas telinga Anda di pantai, karena itu adalah area kulit yang paling terpapar sinar matahari.
  2. Biarkan 10 sampai 15 menit atau lebih dari paparan sinar matahari tanpa pelindung ke lengan, kaki, perut dan punggung Anda. Setelah itu, menggunakan krim pelindung matahari yang baik, seperti sunblock atau sunscreen SPF-30 atau lebih tinggi. 
  3. Antara jam 10 pagi sampai 3 sore adalah biasa untuk paparan sinar matahari yang signifikan.

 

Sumber vitamin D lainnya

Ilustrasi Susu
Ilustrasi susu (dok. Pixabay.com/Couleur/Putu Elmira)

"Anda tidak bisa mendapatkan jumlah vitamin D yang cukup dari makanan Anda", kata Holick. Ia merekomendasikan suplemen vitamin D dalam dosis yang tepat untuk orang dewasa dan anak-anak.

Menurut pakar lain, untuk mendapatkan cukup vitamin D dengan mengonsumsi makanan yang tepat dan dikombinasikan dengan suplemen jika diperlukan.

Ikan seperti salmon, mackerel, tuna dan sarden, hati sapi, telur, minyak ikan dan jamur merupakan sumber vitamin D yang baik. Susu yang diperkaya dan makanan seperti sereal sarapan, yogurt, dan jus jeruk dapat membantu meningkatkan asupan vitamin D.

 

Manfaat yang diperoleh dengan berjemur

Melihat Para Turis Berlibur di Pantai Kuta Bali
Dua turis berjemur di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Vitamin D dalam sinar matahari dapat melindungi dari berbagai penyakit, termasuk osteoporosis, penyakit jantung, dan kanker payudara, prostat, dan usus besar. Terlebih lagi, sinar matahari memiliki manfaat tersembunyi lainnya - seperti melindungi dari depresi, insomnia, dan sistem kekebalan yang terlalu aktif.

Penulis:

Fayola Gishlaine

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya