Studi Terbaru: Virus Corona Dapat Bertahan hingga 9 Jam pada Kulit Manusia

Virus Corona ternyata dapat bertahan lebih lama di kulit manusia ketimbang virus flu burung

oleh Sulung Lahitani diperbarui 07 Okt 2020, 15:02 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 15:02 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa virus Corona dapat bertahan hingga beberapa jam di kulit manusia. Ini lebih lama empat kali lipat ketimbang virus influenza tipe A yang menyebabkan flu burung.

Dalam eksperimen di laboratorium, para peneliti menguji kulit mayat yang seharusnya digunakan untuk cangkok kulit.

Menurut tim dari Kyoto Prefectural University of Medicine, Jepang, informasi tentang waktu bertahan hidup virus pada kulit dapat membantu mengembangkan pendekatan dalam mencegah penularan melalui kontak.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menggunakan spesimen kulit manusia

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

"Stabilitas sindrom pernapasan akut parah SARS-CoV-2 pada kulit manusia belum diketahui, mengingat bahanya paparan virus ini pada kulit manusia," tulis para peneliti seperti dilaporkan oleh Reuters.

"Kami membuat model yang memungkinkan reproduksi yang aman dari studi klinis pada aplikasi patogen pada kulit manusia dan menjelaskan stabilitas SARS-CoV-2 pada kulit manusia."

Untuk penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Disease itu, tim memperoleh kulit manusia dari spesimen otopsi forensik 24 jam sebelumnya. Peneliti mengatakan itu dilakukan untuk menghindari menulari relawan yang sehat.

Sel kulit dicampur dengan sampel virus Corona dan virus influenza A. Keduanya dapat menyebar melalui tetesan droplet dan kontak manusia.

 

Hasil penelitian

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu bertahan hidup virus Corona pada kulit manusia adalah sekitar sembilan jam. Sementara virus influenza A hanya dapat bertahan kurang lebih 1,8 jam di kulit manusia.

"Hasil ini menunjukkan bahwa virus Corona memiliki stabilitas yang lebih tinggi pada kulit manusia."

Ketika bercampur dengan lendir dari sampel saluran pernapasan bagian atas, waktu hidup virus Corona sekitar 11 jam, sementara virus flu sekitar 1,7 jam.

 

Dapat dimatikan dengan mencuci tangan dengan sabun

Gambar Ilustrasi Tangan Berbusa Saat Mencuci Tangan
Sumber: Freepik

Menariknya, kedua virus itu benar-benar dapat dinonaktifkan dalam waktu 15 detik dengan pembersih tangan yang mengandung alkohol 80 persen.

Tak heran, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan penggunaan antiseptik berbasis alkohol dengan 60-95 persen atau mencuci tangan dengan sabun setidaknya selama 20 detik.

 

Penting untuk pencegahan penyebaran Covid

Gambar Ilustrasi Orang Tua Biasakan Anak Mencuci Tangan
Sumber: Freepik

Penelitian sendiri telah menunjukkan bahwa penularan Covid sebagian besar terjadi melalui aerosol dan tetesan droplet.

Penemuan ini mendukung hipotesis bahwa kebersihan tangan yang benar penting untuk pencegahan penyebaran Covid.

Dengan demikian, penelitian ini dapat berkontribusi pada pengembangan strategi pengendalian Covid yang lebih baik untuk mencegah terjadinya gelombang pandemi kedua atau ketiga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya