Beli Obat dan Vitamin Secara Online Meningkat di Masa Pandemi

Peningkatan demand obat dan vitamin mencapai lebih dari 100% apabila dibandingkan dengan sebelum pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2020, 20:20 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 20:00 WIB
Beli Obat dan Vitamin Secara Online Meningkat di Masa Pandemi
Pengiriman obat dan vitamin

Liputan6.com, Jakarta - Sejak pandemi dan PSBB di Jakarta diberlakukan, permintaan obat dan vitamin mengalami pelonjakkan yang signifikan.

Belum tersedianya vaksin Corona yang saat ini masih dalam tahap pengujian, membuat obat-obatan dan vitamin menjadi andalan masyarakat untuk menjaga kesehatan di tengah pandemi.

Industri farmasi pun terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menggenjot pengadaan persediaan dan pengiriman obat. Di sisi lain, suplai yang terbatas, pendistribusian yang tidak merata, serta kecepatan pengiriman menjadi kendala bagi banyak perusahaan farmasi, baik untuk pengiriman ke apotek maupun ke konsumen.

Menurut perusahaan teknologi kesehatan mClinica, peningkatan demand obat dan vitamin mencapai lebih dari 100% apabila dibandingkan dengan sebelum pandemi. Berdasarkan survei yang dilakukan, permintaan yang tinggi ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang merasa lebih nyaman dan aman untuk membeli obat dari apotek alih-alih berobat ke rumah sakit.

Dengan diberlakukannya PSBB, kebanyakan orang lebih memilih untuk melakukan konsultasi kesehatan secara online, sementara obat-obatannya dikirim dari apotek ke tempat tinggal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Permintaan Obat dan Vitamin Meningkat Saat Pandemi

Hal yang sama pun diutarakan perusahaan farmasi Century. Menurut Regional Operations Manager Century Syarmini mengatakan bahwa permintaan obat-obatan, vitamin, dan hand sanitizer meningkat drastis sejak ditetapkannya PSBB. Walaupun sempat kembali normal, diberlakukannya PSBB jilid 2 di Jakarta membuat permintaan kembali meningkat.

"Bersamaan dengan meningkatnya permintaan, vaksin yang dikabarkan baru akan tersedia di tahun depan membuat perusahaan farmasi dan apotek harus terus siap dalam menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat," kata Syarmini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/10/2020).

Untuk dapat melayani kebutuhan tersebut selagi menunggu vaksin tiba, Century sudah mempersiapkan mulai dari suplai, operasional, maupun logistik. Sementara dari sisi pengadaan suplai medis, mClinica mengembangkan SwipeRx untuk mendigitalisasi sistem distribusi obat untuk membantu ahli farmasi dan apoteker lokal.

 

Ketepatan dan Kecepatan Jadi Kunci

Untuk mempercepat mata rantai distribusi dan mengakomodasi pemenuhan demand yang meningkat, mClinica dan Century bekerja sama dengan jasa pengiriman Lalamove. Melalui pengiriman on-demand Lalamove, kedua perusahaan dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan pengiriman sesuai dengan kebutuhan apotek dan konsumen.

Dari sisi pendistribusian ke apotek, permintaan yang meningkat berarti dibutuhkan armada yang lebih besar untuk mengirimkan kebutuhan tiap apotek. Terlebih lagi, jumlah pengiriman yang perlu dilakukan setiap harinya juga bervariasi.

“Delivery on-demand sangat cocok dengan model bisnis kita dimana pengiriman yang kita butuhkan setiap harinya menyesuaikan dengan di hari itu. Lalamove memberikan kriteria-kriteria yang kita butuhkan untuk pengiriman kita baik dari segi on-demand delivery-nya, tim support yang responsif, dan tarif yang kompetitif,” ungkap Logistics Manager mClinica Aditya Wicaksono.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya