Bahaya Buat Kesehatan, Jangan Pernah Bersihkan Bagian Tubuh Ini

Bagian tubuh yang satu ini sebaiknya tidak Anda bersihkan.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 12 Okt 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 15:00 WIB
cuping telinga
ilustrasi cuping telinga/Photo by Jessica Flavia on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Saat mandi, Anda mungkin akan menggosok tubuh Anda dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan sabun. Mandi menjadi salah satu cara untuk menjaga kebersihan. Akan tetapi, ada bagian tubuh yang sebaiknya tidak Anda bersihkan.

Telinga sebaiknya tidak Anda bersihkan sendiri, terlebih menggunakan cotton bud. Faktanya, dengan membersihkan telinga, Anda lebih berkemungkinan besar merusak tubuh ketimbang membersihkannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Risiko merusak telinga

Bukan Pembersih Telinga, Ini 6 Kegunaan Lain Cotton Bud
Ilustrasi cotton bud (Freepik)

"Menggunakan cotton bud atau cotton tip untuk membersihkan telinga tak hanya mendorong kotoran telinga lebih dekat ke gendang telinga, tapi ada risiko signifikan menyebabkan cedera ringan hingga parah pada telinga," ujat Kris Jatana, MD, seorang ahli otolaringologi dalam sebuah pernyataan.

"Dua kesalahpahaman terbesar yang saya dengar sebagai ahli THT adalah bahwa saluran telinga perlu dibersihkan dan harus menggunakan cotton bud untuk membersihkannya. Keduanya tak benar. Saluran telinga biasanya membersihkan diri mereka sendiri," tambah dia seperti dilansir dari Bestlifeonline.

 

Studi terkait cedera telinga

Begini Cara Bersihkan Telinga yang Benar
Foto Ilustrasi

Studi yang diterbitkan dalam The Journal of Pediatrics pada tahun 2017, mengumpulkan data selama 20 tahun dari tahun 1990 hingga 2020. Para peneliti menemukan bahwa lebih dari 263 ribu anak di bawah usia 18 taun telah dirawat di rumah sakit AS karena cedera telinga akibat menggunakan penyeka telinga dari kapas.

Dari ratusan ribu kasus cedera itu, pembersihan telinga adalah penyebab yang paling sering didokumentasikan (73 persen dari cedera yang tercatat).

 

Masalah medis akibat penyeka telinga

Ilustrasi cotton bud
Ilustrasi cotton bud. Sumber foto: unsplash.com/Sharon McCutcheon.

Menurut Jatana dan tim penelitinya, pertama kali masalah medis diajukan tentang cotton bud adalah pada tahun 1972. Ini hampir 50 tahun sejak benda itu pertama kali dibuat.

Penelitian dari tahun 70-an ini menunjukkan bahwa ada laporan perforasi membran timpani (TMP), otitis eksterna, dan impaksi serumen setelah menggunakan kapas. Ini menciptakan dorongan dari pejabat kesehatan yang menyarankan untuk tidak menggunakan cotton bud di saluran telinga.

 

Masih digunakan orang

5 Kegunaan Lain Cotton Bud, Bisa Anda Coba
Ilustrasi cotton bud (Freepik)

Terlepas dari penelitian awal tersebut dan peringatan berikutnya, orang-orang masih terus menggunakan cotton bud secara rutini untuk membersihkan telinga mereka.

Studi tahun 2011 menemukan bahwa 68 persen orang masih melaporkan menggunakannya, dengan 96 persen mengatakan mereka menggunakannya untuk membersihkan kotoran telinga.

 

Bisa berefek fatal

Membersihkan Kotoran Pada Telinga
Ilustrasi Telinga Credit: freepik.com

"Hampir semua pasien dengan cedera telinga terkait aplikator ujung kapas (CTA) dirawat dan dapat dikeluarkan (kapasnya), tapi ini tidak berarti bahwa beberapa cedera tidak serius," kata para peneliti dalam studi tahun 2017.

"Biasanya, benda asing yang tertinggal di saluran telinga tak menyebabkan komplikasi jika diangkat tepat waktu. Tapi jika tidak, keberadaan CTA sebagai benda asing telinga kronis telah dikaitkan dengan komplikasi intrakranial, termasuk abses otak dan meningitis yang fatal."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya