Lewat Sarung, Santri Bantu Kenalkan Nilai Budaya Indonesia ke Dunia

Santri dan sarung ibaratnya sudah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2020, 20:00 WIB
Para Santri Ikuti Khatam Al Quran Saat Pandemi
Sejumlah santri berusia belasan tahun membaca Al quran atau tadarus bersama-sama dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Daarul Qu'ran Pesantren Al Kautsar, Cibinong, Bogor, Kamis (7/5/2020). Kegiatan Khatam Al quran tersebut dilakukan rutin di setiap bulan Ramadan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah tantangan global ini, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menyerukan dan menjelaskan ajaran Islam adalah rahmatan lill alamin. 

Dibutuhkan peran santri dalam menghadapi tantangan global tersebut, dengan melahirkan santri-santri yang mandiri dan memiliki orientasi Go Global.

Para santri dapat berperan aktif berkontribusi pada perdamaian dunia, membuka peluang berbisnis dan berkarir di dunia internasional, sekaligus mengenalkan identitas dan pelestarian nilai budaya Indonesia melalui sarung.

Santri dan sarung ibaratnya sudah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan. Terbukti, mayoritas pesantren di Indonesia menjadikan sarung seperti menjadi pakaian wajib. Artinya, fungsi sarung sudah bukan lagi menjadi pakaian untuk beribadah, tapi sudah memiliki nilai kehidupan.

Bahkan, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Hari Sarung Nasional pada 3 Maret dan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober. Penetapan Hari Santri Nasional memiliki arti dan makna sebagai momentum untuk refleksi yang kemudian menjadikan dasar refleksi itu untuk berbenah dan terus meningkatkan kualitas santri demi kemajuan bangsa.

Sedangkan, makna Hari Sarung Nasional memilki makna sebagai kekayaan budaya yang tidak dimiliki bangsa dan negara lain.

 

Jadi Karakteristik Masyarakat Indonesia

Hal inilah membuat sarung memiliki identitas yang turut mempromosikan keislaman yang menghargai tradisi dan ramah yang sudah menjadi karakteristik masyarakat Indonesia.

Behaestex sebagai produsen produk sarung BHS dan sarung Atlas, turut menjaga nilai dan makna sarung bagi santri yang turut berperan mengenalkan identitas dan pelestarian nilai budaya Indonesia, pada dunia internasional dengan menghadirkan produk kualitas premium, yakni Atlas super premium .

"Produk sarung ini hadir dengan kualitas premium yang merupakan perpaduan seni dan teknologi, terinspirasi dari motif-motif perpaduan kekayaan etnik Indonesia, serta teknologi yang modern," kata   Direktur Marketing Behaestex, Haikal Bahasuan dalam keterangan persnya, Kamis (22/10/2020).

 

Dipasarkan ke Berbagai Negara

Keunggulan sarung super premium ini terletak pada super warnanya menjadikan perpaduan warna yang tepat serta tahan lama, super tenunannya menjadikan kerapatan tenunan yang sempurna berkelas dunia, dan super nyamannya menjadikan halus teksturnya serta memberikan kenyamanan ekstra untuk segala aktifitas.

Saat ini Atlas semakin memantapkan diri dengan go international ke beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Malaysia, Thailand, Myanmar, Singapura dan Brunei Darussalam. Selain itu juga memasarkan produknya ke berbagai negara di Afrika Barat, Afrika Selatan dan Timur Tengah seperti Yaman, Djibouti, Oman, Sudan, Saudi Arabiah, Uni Emirate Arab, Somalia dan Tanzania.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya