Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda pernah melihat orang yang Anda cintai mengalami demensia, Anda tahu betapa menantangnya penyakit itu. Menurut Mayo Clinic, demensia adalah sekumpulan gejala yang memengaruhi daya ingat, berpikir, dan kemampuan sosial yang mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang dan merupakan akibat dari kerusakan atau hilangnya sel saraf dan hubungannya di dalam otak.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, karena saat ini demensia belum ada obatnya, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mencoba mengurangi kemungkinan Anda mengalami demensia. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena demensia.
Berikut ini beberapa faktor risiko yang dapat Anda kurangi jika ingin terhindar dari demensia. Melansir dari BestlifeOnline, ini dia:
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Menurunkan asupan alkohol
Minum alkohol berlebihan telah lama diketahui berdampak negatif pada kemampuan kognitif. Sebuah studi lima tahun yang diterbitkan oleh The Lancet mengamati lebih dari 31 juta orang yang dirawat di rumah sakit dan menemukan bahwa gangguan penggunaan alkohol dikaitkan dengan risiko demensia yang tinggi.
2. Menghindari cedera kepala
Menurut The Lancet, cedera otak traumatis paling sering disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor, olahraga kontak, tinju, dinas militer, menunggang kuda, dan jatuh. Oleh karena itu, menghindari pekerjaan atau situasi berisiko tinggi di mana gegar otak dan cedera otak lebih mungkin terjadi akan mengurangi risiko terkena demensia.
Â
Advertisement
3. Tinggal di tempat dengan polusi udara rendah
Polusi tidak baik untuk semua aspek kesehatan termasuk pikiran Anda. Meskipun menghindari polutan ini tidak selalu memungkinkan, ketahuilah bahwa udara bersih dan segar lebih baik untuk kesehatan otak Anda.
4. Menghindari hipertensi
Menjaga tekanan darah Anda adalah tugas yang harus dilakukan banyak orang seiring bertambahnya usia. Dan menjaga tekanan darah yang sehat dan konsisten dapat membantu menurunkan risiko demensia.
Â
5. Tidak merokok
Menurut The Lancet, "Perokok berisiko lebih tinggi mengalami demensia dibandingkan non-perokok." Namun, jika Anda seorang perokok, belum terlambat untuk menurunkan risiko Anda.
6. Terus belajar hal baru
Mendapatkan pendidikan dapat mengurangi kemungkinan Anda terkena demensia. Menurut The Lancet, banyak penelitian mendukung bahwa "tingkat pendidikan anak yang lebih tinggi dan pencapaian pendidikan yang lebih tinggi seumur hidup mengurangi risiko demensia."
Â
Advertisement
7. Aktif bergerak
Mempertahankan gaya hidup aktif baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan dan juga dapat berkontribusi untuk menurunkan risiko demensia.
8. Menjauhi obesitas
Sebuah studi oleh Alzheimer's Association menemukan bahwa obesitas, bukan sedikit kelebihan berat badan, dikaitkan dengan demensia di usia lanjut.
Â
9. Bersosialisasi
The Lancet melaporkan bahwa "beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontak sosial yang lebih sedikit meningkatkan risiko demensia." Selain itu, menikah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah, kemungkinan besar karena manfaat sosial dari pernikahan.
Namun, apa pun status perkawinan Anda, mempertahankan gaya hidup aktif bersosiali — terutama di hari tua — dapat membuat pikiran Anda tetap tajam.
10. Menghindari atau mengatasi diabetes
Menurut The Lancet, risiko demensia meningkat seiring dengan meningkatnya durasi dan keparahan diabetes. Untuk menghindari berkembangnya diabetes, makan makanan yang sehat dan tetap aktif.
Â
Advertisement
11. Menjaga kesehatan mental
"Depresi yang mendahului demensia mungkin merupakan faktor risiko penyebab timbulnya demensia," tulis World Alzheimer Report 2014.
Ada banyak bahan kimia potensial yang dihasilkan oleh depresi yang dapat berkontribusi pada timbulnya demensia di masa depan. Itulah mengapa menjaga kesehatan mental yang baik melalui terapi, pengobatan, dan bentuk perawatan diri dapat membantu menurunkan risiko Anda.