Unika Atma Jaya Peroleh Dua Penghargaan dari LLDikti Wilayah III Jakarta

Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya baru saja lmeraih dua penghargaan dari LLDikti Wilayah III Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 13:00 WIB
Rektor Unika Atma Jaya (dua dari kiri) menerima penghargaan dalam ketegori Perguruan Tinggi Swasta Dengan Persentase Jabatan Akademik dan Sertifikat Pendidik Dosen Terbanyak Kategori Universitas Tingkat LLDikti Wilayah III
Foto: Unika Atma Jaya

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang dihadiri oleh 282 Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta pada Kamis, 26 November 2020.

Tema yang diusung pada Rakorda LLDikti Wilayah III pada tahun 2020 ini adalah "Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam Reka Cipta Pemulihan Pandemi COVID-19."

Program Kampus Merdeka dirancang untuk mendorong perguruan tinggi agar dapat bertansformasi secara lincah, karena kompetensi yang dibutuhkan sumber daya manusia di masa yang akan datang bersifat dinamis. Diharapkan lulusan Perguruan Tinggi memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi.

Pada kesempatan tersebut, LLDikti Wilayah III memberikan penghargaan kepada sejumlah Perguruan Tinggi. Unika Atma Jaya menempati peringkat pertama dalam kategori Perguruan Tinggi Swasta Dengan Persentase Jabatan Akademik dan Sertifikat Pendidik Dosen Terbanyak Kategori Universitas Tingkat LLDikti Wilayah III dengan jumlah penilaian 405 (86,54%).

Tanggapan Rektor Unika Atma Jaya

Rektor Unika Atma Jaya (dua dari kiri) menerima penghargaan dalam ketegori PTS Top 3 Skor Kinerja Penelitian Tertinggi berdasarkan Klasterisasi Pendidikan Tinggi Kategori Universitas Tahun 2020
Foto: Unika Atma Jaya

Unika Atma Jaya juga berhasil masuk tiga besar Skor Kinerja Penelitian Tertinggi berdasarkan Klasterisasi Pendidikan Tinggi Kategori Universitas Tahun 2020 bersama dengan Universitas Trisakti dan Universitas Tarumanegara.

Menanggapi pencapaian ini, Rektor Unika Atma Jaya Dr. A. Prasetyantoko menyebut kalau Unika Atma Jaya terbukti berhasil menunjukan kualitas unggulannya sebagai intitusi pendidikan. Hal ini tampak dari keberhasilan UAJ dalam penilaian kualitas dosen dan kualitas penelitiannya. 

“Kualitas perguruan tinggi dapat dinilai dari kualitas dosen dan kualitas penelitiannya. Penghargaan Unika Atma Jaya dari LLDikti3 membuktikan Unika Atma Jaya unggul dalam dua aspek tersebut, melalui dua penghargaan tersebut. Semoga Unika Atma Jaya terus konsisten melakukan pembenahan dan peningkatan mutu, khususnya di dua hal yang mendapatkan penghargaan di 2020 ini. Upaya tersebut tidak terlepas fokus pembenahan atau transformasi di bidang organisasi dan akademik” ujarnya

Diminta membagi pengalaman Unika Atma Jaya yang berhasil dalam menyelenggarakan pembelajaran daring hingga meraih World 5-Star QS Stars 2020, Rektor UAJ menyebut bahwa, "Pandemi COVID-19 ini menjadi chief transformation bagi Perguruan Tinggi, dimana segala perubahan menjadi tantangan untuk dapat beradaptasi. Ada banyak kendala dalam pembelajaran daring selama pandemi ini, mulai dari ketidaksiapan terutama dosen, kualitas dan mutu kegiatan belajar mengajar menurun, hingga dukungan infrastruktur yang kurang memadai.”

Dr. A. Prasetyantoko menjelaskan bahwa UNIKA Atma Jaya, sebagai salah satu Perguruan Tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III terus melakukan inovasi kurikulum. Univeristas yang tahun ini merayakan Dies Natalis ke-60 ini mengaku terus memanfaatkan dan memaksimalkan teknologi dengan membuat roadmap pengembangan seperti multiplatform, muti sources, kursus/sertifikasi data science dengan Microsoft.

 

LLDikti Wilayah III sebagai Pendorong Perkembangan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud melalui LLDIKTI, khususnya wilayah III Jakarta mendorong Perguruan Tinggi untuk dapat berkembang. Perkembangan yang diharapkan seperti mahasiswa dapat meningkatkan interaksi belajar dalam skema hak belajar tiga semester di luar program studi.

Jika hal ini dapat dilaksanakan maka akan memicu hubungan link dan match antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dimana output pembelajaran terlihat dari capaian mahasiswa. Prinsip Kampus Merdeka akan mewujudkan ekosistem yang akan menghasilkan SDM unggul serta mengalirkan karya-karya dari perguruan tinggi ke dunia nyata. 

“Indikator Kinerja Utama (IKU) akan menjadi landasan trasnformasi pendidikan tinggi kedepannya melalui transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi. Insentif berdasarkan pencapaian IKU, Matching fund untuk kerjasama dengan mitra Perguruan Tinggi dan competitive fund (program kompetisi kampus merdeka)” tuturnya.

Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc selaku Kepala LLDikti Wilayah III menjelaskan kalau kolaborasi antara pendidikan tinggi, dunia industri, dunia kerja, dan dunia usaha sangatlah penting. Ia menyebut program Kampus Merdeka merupakan terobosan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempersiapkan SDM unggul dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya