Liputan6.com, Jakarta Pernahkan Anda menghadapi kondisi di mana teman-teman Anda mengajak untuk hang out tapi Anda tak ingin apapun selain sendirian di kamar? Faktanya, ada orang-orang yang memang lebih suka untuk menghabiskan waktunya sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Baik itu nonton di bioskop, makan di mall, atau bahkan karaoke sekalipun, dilakukan sendiri. Ada orang-orang yang memang menyukai hal tersebut ketimbang bergabung dalam keramaian.
Menariknya, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang menyukai kesendirian memiliki kecenderungan ber-IQ tinggi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Studinya
Menghabiskan waktu bersama orang lain, terutama teman dapat meningkatkan suasana hati. Namun, orang yang sangat cerdas cenderung lebih bahagia jika dibiarkan sendiri dan tidak diganggu.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang ini memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah terhadap kehidupan ketika mereka sering bersosialisasi dengan orang lain.
Â
Advertisement
Sebab orang pintar lebih suka menyendiri
Hal ini terjadi karena orang-orang sangat pintar kerap kali mengalami kesulitan menemukan orang yang sama dengan mereka. Atau dengan kata lain, memiliki minat yang sama dengan mereka.
Faktanya, sulit untuk menemukan minat yang mirip dengan orang lain. Bahkan, hanya 2 persen kemungkinannya.
Karenanya, orang pintar sering merasa terisolasi karena tak ada orang yang memiliki minat intelektual dan percakapan yang sama. Lambat laut, mereka tumbuh menjadi pribadi yang terbiasa menikmati kesendirian.
Â
Korelasi antara kecerdasan dan sosialisasi
Orang yang sangat cerdas tidak ingin memiliki teman di sekitar mereka karena mereka pikir kemampuannya akan turun jika mereka terus mencampuri urusan yang biasa-biasa saja. Selain itu, mereka mungkin hanya sibuk mengurus karier dan kehidupan profesional mereka.
Mereka berpikir bahwa bersosialisasi dengan teman-teman tak akan membawa kebaikan bagi mereka. Bahkan akan menjadi penghalang untuk mencapai tujuan mereka.
Â
Advertisement
Kekurangan orang cerdas
Orang yang memiliki kecenderungan akademis yang tinggi cenderung memiliki keterampilan interpersonal yang buruk. Sebab, ini mungkin akan menjadi penghalang dalam perjalan mereka untuk mencapai kesuksesan yang lebih menyeluruh.
Namun, ada juga jenis orang cerdas lainnya yang mungkin tak cerdas secara akademis, tapi cukup pandai dalam memanipulasi atau memiliki pemikiran kreatif. Kenyataannya, orang memiliki setidaknya kesulitan dalam satu aspek kehidupan mereka. Dan orang yang sangat cerdas pun tidak terkecuali.